Hidup tidak hanya hari ini. Masih terus berjalan, selama hayat masih dikandung badan. Yang membuat hidup terasa berhenti adalah kemandekan berpikir. Matinya rasa. Apalagi sehabis putus cinta. Dunia serasa berhenti berputar.
Aku sering menatap langit. Aku senang melihat biru langit diimbuhi awan putih bersih saling tumpang tindih. Di masa kecil dulu, sehabis hujan langitku suka menghadirkan pelangi nan indah berwarna-warni. Bagai lukisan alam yang indah memukau. Menakjubkan. Tetapi sekarang kemana pelangi itu pergi?
Namun langitku bisa berubah menjadi menakutkan tatkala awan berwarna gelap bergulung-gulung. Semakin lama semakin menggelapkan suasana alam. Membuat hati jadi sendu. Pikiran galau serasa sukar dihalau, kalau langit menyuguhkan pemandangan yang menakutkan itu. Apalagi lalu hujan turun deras seakan tak ingin berhenti. Ah, sudah pasti banjir menghampiri tempat tinggalku.
Begitu pula perjalanan hidup manusia. Suka duka menghampiri, silih berganti. Langit cerah menggambarkan suka cita. Langit mendung mewakilkan duka cita.
Di masa silam, umumnya sejarah insan manusia diwarnai kesukaran hidup. Dan di masa kini, saatnya menikmati buah kerja keras di masa lalu, dengan hidup sukses!
Namun adapula yang sebaliknya, hidup seorang keturunan Adam dan Hawa, bergelimang uang dan ketenaran di masa lampau. Tetapi sekarang, hidup susah ditimpa musibah silih berganti. Buah kesombongan dan ketakaburannya ketika masa jaya, dahulu kala.
Kuncinya menjalani hidup ini, kata orang bijak; Jangan terlampau sedih jika sedang hidup susah (di bawah). Dan jangan gembira luar biasa ketika sedang "di atas" (hidup berkelimpahan). Hidup memang bagai roda kadang kita di atas, kadang di bawah.
Jalani saja hidup ini. Yang pasti shalat tetap harus dijalani, didirikan, dikerjakan! Mau lagi susah kek, mau lagi senang kek, mau lagi untung kek, mau lagi rugi kek, mau masih muda belia kek atau sudah jadi kakek-nenek kek. Mau nggak mau tetap harus shalat. Agar Allah tetap suka kepada kita sebagai makhluk-Nya yang taat kepada segala perintah-Nya.
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar