Apakah ada yang tahu apa itu "Sokle"? Salah tulis kali tuh, kalau sule tahulah. Pelawak top masa kini Pesaing berat Tukul Arwana. Tajir banget mereka. Bukan-bukan sule yang kumaksud, tapi ini "Sokle".
Ya betul! yang sudah tahu sokle. Sokle adalah lampu sorot. Yang menyorot ke langit. Adanya lampu sokle, biasanya ketika ada Pekan Raya Jakarta. Atau dikenal dengan nama Jakarta Fair. Jika di kota lain, mungkin dikenal sebagai Pasar Malam.
Sorotan lampunya jauh seakan menembus langit. Anak-anak kecil suka memperhatikannya. Dulu waktu kecil aku pun suka. Pikiranku waktu itu berkata "wow, ajaib!", ada lampu senter raksasa yang bisa terang benderang sampai ke langit.
Nah tadi pagi (Jumat, 8 Maret 2013), ketika aku klik SMSTauhidTV(sebuah website) live streaming televisi kepunyaannya Pesantren Daarut Tauhid, pimpinan Aa Gym. Ada acara yang menarik. Yakni tausyiah dari Syeikh Ali Jaber, seorang ulama belia dari Madinah. Orang Arab tapi fasih berbahasa Indonesia. Amat menarik mendengar tausyiahnya. Inspiratif. Imanku serasa diasah jadi semakin tajam. Apa yang dibicarakannya?
Katanya, kalau ingin Allah "berbicara" kepada kita, maka bacalah Al Qur'an. Karena Al Qur'an adalah untaian kalimat dari Tuhan yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw, melalui perantaraan malaikat Jibril. Dan isinya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman.
Memang betul, yang aku rasakan pun demikian. Jika kita membaca Qur'an, hendaknya kita baca pula artinya (terjemahannya). Bila kita mampu meresapi arti dan maknanya, seolah-olah Allah "bicara" langsung kepada diri kita sendiri. Cobalah, rasakan itu kawan.
Dan jika kita ingin ber-"komunikasi" dengan Allah, maka shalatlah. Melalui shalat kita "bicara" (memohon, berharap dan meminta) kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas nasib dan takdir kita.
Kepada Allah kita harus gigih meminta. Kegigihannya, dicontohkan oleh Ustadz Ali, seperti anak kecil yang minta coklat kepada Ibunya. Seorang anak akan merengek-rengek. Menangis yang keras. Hanya untuk sebatang coklat yang membangkitkan seleranya.
Sepanjang itu permintaaan yang wajar, ibu mana yang tega melihat anaknya menangis menjerit hanya untuk sebatang coklat. Dan apa yang terjadi ketika ibunya mengabulkan permintaan anaknya? Anak itu gembira bukan kepalang. Wajahnya ceria kembali. Senyumannya mengembang. Duh, hati orangtua mana yang tak bahagia melihat anaknya bersuka cita.
Jika kita berdoa kepada Allah, sampai berlinang airmata. Itu bagai anak kecil yang merengek sampai bercucuran airmatanya. Teruslah berdoa, sampai doa kita terkabul. Jangan pernah bosan. Yakinlah Allah akan mengabulkan doa kita. Jangan berburuk sangka (su'udzon) kepada Allah.
Menurutnya, jika kita shalat tahajud lalu ditutup dengan shalat witir. Lalu setelah itu kita berdoa yang tulus. Di langit seakan ada lampu sokle yang memancar dari sajadah tempat kita shalat dan berdoa. Terang benderang menembus langit, hingga para malaikat menyaksikan. Wow! menakjubkan. Dan malaikat akan mencatatnya sebagai amal shaleh kita. Salah satu amal shaleh yang paling disukai Allah Swt.
Tentu cerita Ustadz Ali itu sekedar sebuah ilustrasi. Sebab kejadian alam gaib tak bisa diketahui manusia awam. Hanya orang yang tercerahkan kalbunya bisa punya inspirasi cerita semacam itu. Dan tentang alam gaib hanya Allah Yang Maha Tahu.
Yuuk shalat malam yuuk...
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar