Adsense

Jumat, September 21, 2012

Menang vs Kalah

Jokowi-Basuki akhirnya memenangi Pilkada Cagub-Wagub periode 2012-2017. Kemarin, kamis 20 September 2012, dalam penghitungan Quick Count Jokowi-Basuki unggul atas Foke-Nara. Menurut hitung cepat versi Litbang Kompas, Jokowi-Basuki unggul dengan total suara 53,26 persen, sedangkan Foke-Nara mengantongi  46,74 persen dari total suara sah. Versi resmi KPU diumumkan nanti tanggal 3 Oktober 2012.

Pak Fauzi bersikap jantan. Dia memberikan ucapan selamat kepada mas Jokowi. Yah, begitulah namanya pertandingan. Ada yang menang, ada yang kalah. Yang menang pasti senang. Yang kalah pasti senep (eneg).
Apa mau dikata? Berani bertanding, berarti harus siap menang dan siap juga untuk kalah. Tetapi kerapkali kita suka nggak siap menghadapi yang namanya "Kekalahan". Ujung-ujungnya sibuk mencari kambing hitam, apa dan siapa yang menyebabkan kekalahan. Padahal siapa tahu biangkerok kekalahan ada pada dirinya sendiri.

Sesungguhnya menang-kalah itu ada dalam setiap "pertandingan hidup" di dunia ini. Dan hasilnya (kita menang atau kalah) baru bisa dilihat nanti di akhirat. Jauh amat? Ya, kelihatan jauh, padahal dekat. Mengapa begitu? Sebab kita tidak tahu kapan kiamat. Dan berapa lama lagi kita akan masuk liang kubur.

Hidup di dunia ini cepat rasanya. Coba anda ingat-ingat masa sekolah di TK dulu. Masih ingat? Hmm... rasanya seperti baru kemarin kita lulus dari TK. Eh, nggak tahunya sekarang sudah berusia kepala lima. (ini buat yang baca tulisan ini, yang kebetulan sudah berumur lima puluh tahun. Sama dong dengan yang nulis blog ini). Rasanya setengah abad hidup di dunia itu seperti baru hidup kemarin saja. Betul? Kalau anda jawab ndak betul, ini berarti sangkaan saya saja yang salah. Nggak usah dipermasalahkan.

Mengapa menang-kalahnya dalam pertandingan hidup ini, baru bisa dilihat nanti di akhirat? Ya, iyalah. Segala kekayaan, popularitas, jabatan dan apapun yang berbau dunia itu tidak ada artinya sama sekali jika anda nanti di akhirat dicemplungkan ke dalam neraka!

Dan orang-orang yang menang dalam pertandingan hidup di dunia ini adalah mereka yang berhasil masuk surga. Titik! Artinya dia mampu mengalah bujuk rayuan setan, iblis, tuyul dan sebangsanya. Apa bujukan mereka? Banyak! Kita disuruh korupsi, memaki-maki, tidak bersyukur, tidak amanah, berjudi, mabuk-mabukan dan banyak lagi perbuatan dosa yang lainnya. Tujuannya apa? supaya BISA MASUK NERAKA bersama-sama mereka. Hii, serem! Nauzubillah...

Apakah hakikatnya "pertandingan hidup" di dunia itu? Banyak. Diantaranya, pertandingan meraih pendidikan sampai jenjang yang tertinggi. Pertandingan mendirikan bisnis kecil-kecilan dan juga yang besar-besaran. Pertandingan membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warrahmah. Pertandingan membesarkan anak, agar tumbuh menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Dan masih banyak lagi "pertandingan hidup" yang lainnya.

Oleh karena itu waspadailah godaan musuh manusia itu. Bisa dari golongan manusia dan golongan jin. Golongan manusia jadi musuh kita? Iya, terutama saingan kita. Dia akan mati-matian membuat kita mati kutu tak berkutik. Agar supaya dia yang sukses, kita yang gagal. Jangan menyerah kawan! Pokok e ati-ati.

Temukan kiat sukses memenangkan pertandingan hidup ini. Caranya? Hadiri majelis taklim, baca buku-buku agama Islam. Dekati orang-orang "yang tak terbuai" lagi oleh kenikmatan semu duniawi.

Wassalam,
SangPenging@T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar