Menyakitkan. Itu yang kurasa, ketika aku ambil keputusan untuk membatalkan kerjasama dengan penerbit Lentera Hati (LH). Artinya my first Book, batal dicetak disana. Dan itu artinya aku harus cari-cari lagi penerbit yang cocok dan bersedia menerbitkan bukuku. Ini kegagalan yang ke-dua! Yang pertama, ditolak oleh penerbit Noura, grup mizan. Ditolaknya sebelum teken kontrak. Jadi tak begitu menyakitkanlah.
Sebelum pembatalan itu, ada perasaan jengkel yang mengganjel di hati ini. Sebabnya sudah sekian bulan naskah buku diproses di bagian pra cetak LH. Eh, masih juga mentah. Alias, belum di-proof reading juga oleh editor. Jadi selama ini bolak-balik Ciputat-Kalimati, yang melelahkan bersama si Jadul, ternyata tak ada hasilnya.
Kuanggap tak serius rupanya pihak LH mau menerbitkannya. Atau jangan-jangan mereka ragu tentang MyBook itu. Laku atau bakalan seret penjualannya nih? Sehingga maju mundur mau mencetaknya. Padahal sudah teken kontrak, brO! Konsekuensi pembatalan ini, aku minta dihapus semua naskah file yang sudah di copy di komputer Lentera Hati.
Rupanya beginilah proses yang harus dilalui tatkala ingin menerbitkan buku. Dibatalkan, walau sudah teken kontrak. Ya memang harus dibatalkan bila keduabelah pihak tidak mencapai kata sepakat.
Ya sudahlah, ada hikmah yang bisa dipetik dari pembatalan ini. Artinya aku bisa memperbaiki lagi naskah MyBook. Agar lebih bernas lagi. Sip deh! No problemo!
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar