Bukannya feminin? Oh tentu ya jelas dong, feminin. Istriku kuat. Wow!! bukannya lemah lembut? Oh, ya dong lemah lembut. Tetapi dibalik kelemah-lembutannya, wow tersimpan sejuta kekuatan.
Apakah istriku ikutan koalisi Indonesia Hebat, pendukung Jokowi. Oh, tidak tuh. Pilihannya mantap buat Prabowo. Lalu apa maksudnya memuji dengan kata-kata "istriku hebat", seperti bunyi judul tulisan ini? Oh itu toh. Ok aku mau cerita. Baca ya...!
Tahun ini, 2015 adalah tahun perak perkawinan kami. Wow lagi ah! Dan hebatnya yang Pertama, dia tetap setia mendampingiku, walau penghasilanku sampai kini masih pas-pasan.
Hebat yang ke-Dua, masakannya maknyusss enak sekali. Bikin lidah bergoyang. Tapi. Tapi apa? Hmmm, kadang-kadang, sekali lagi kadang-kadang ada juga dia masak sedikit kurang sip. Lidahku tak bergoyang, hehehe. Bisa ditebak jika masakannya kurang maknyus, pasti ada sesuatu yang dirasa di dalam hatinya. Entah itu mungkin dia sedang eneg (jengkel) sama aku, atau lagi nggak mood suasana hatinya. Akhirnya masak sekedar masak, yang penting ada masakan buat kami sekeluarga.
Nah itu termasuk hebat yang ke-Tiga. Lho? iya walau sedang tidak nyaman hatinya. Tapi untuk kewajiban masak, dia akan masak juga walau setengah hati. Mantap!
Hebat yang ke-Empat, aku sering pinjam duitnya. Dan sepanjang dia punya, pasti aku diberi. Bayarnya nanti kalau sudah gajian. Nah, karena masih pas-pasan penghasilanku, maka tengah bulan pinjam lagi. Apa hebatnya? Oh itu, hebatnya walau aku kadang-kadang lupa jumlah hutangku berapa, dia tak berusaha kuat untuk menagih sejumlah yang kupinjam. Jadinya bayarnya suka-sukaku. Menghadapi kelakuanku itu, dia jarang marah. Maafkan aku sayang.
Hebat yang ke-Lima, istri bertekad kuat anak-anak kami harus sarjana! Semoga cita-citanya tercapai. Betul tekadku tak sekuat tekadnya.
Hebat yang ke-Enam, dia hampir sebagian besar meng-cover kebutuhan keuangan keluarga. Wow! tapi untuk ini aku bertekad kuat tidak ingin jadi benalu selamanya. Malu aku. Hebat yang ke-Tujuh, hmmm itu rahasia pribadi. . Hebat yang ke-Delapan, ibadah shalatnya patut kuacungi jempol.
Kehebatan yang lainnya, wow! Rasanya tak muat blogspot ini untuk menulisnya. Masak sih? iya betul, kalau nggak percaya boleh tanya dah sama blog sebelah, hehehe...
Lalu apa hebatnya aku bagi dirinya. Nggak ada! Betul? Ah, untuk itu nggak mau ngomong sendiri, ntar dibilang sok memuji diri. Untuk ini biar, istriku yang ngomong sendiri.
Dan ketika bangun tahajud, aku sering menatapnya saat dia sedang tertidur pulas. Melihatnya aku bergumam dalam hati, "Cantik nian, perkasanya istriku! Semoga aku bisa membahagiakanmu sayangku, sebelum aku dipanggil oleh Ilahi..."
Yaa Rabb, mudahkan aku mencari rezeki yang halal...
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar