Bercerita lucu seorang diri di atas panggung. Ya begitulah terjemahan bebas dari judul di atas. Kemarin sore pulang dari kantor aku diminta anakku yang bungsu untuk mengantarkannya menonton gratis open mic reunion Kompas TV suci 4, di daerah Palmerah.
Berangkat dari rumah sekitar jam 5. Acara dimulai katanya jam 7malam. Ternyata jam 8. Perkiraanku betul, supaya tidak tergesa-gesa. Harus berangkat awal, mengantisipasi macet. Akhirnya shalat magrib dan isya di mushola kantor Kompas TV.
16 finalis tampil semua. Kocak abis. Termasuk grand finalisnya David dari Jakarta dan Abdur dari NTT.
Tadinya aku agak malas juga berangkat kesana. Membayangkan macetnya lalu lintas di sekitar Slipi. Eh, aku ingat rupanya ada jalan praktis ke lokasi yakni lewat permata hijau. Beres. Ok go!
Aku salut kepada mereka. Pandai merancang cerita lucu dan piawai pula membawakannya di atas panggung. Salut, bro!
Kuncinya agar bisa sukses tampil di panggung adalah latihan, latihan dan latihan. Terbukti ada peserta yang sedikit latihan, akhirnya tampil garing, penonton pun tertawa sekedar basa-basi.
Sebagian peserta membawakan lawakan berbau porno. Mungkin karena bukan siaran langsung. Jadi para stand up comedy boleh tampil dengan membawakan bahan lawakan yang vulgar. Segala (maaf) je..but disebut-sebut. Busyet dah.
Diakui oleh David, yang supir ojek (sang grand finalis yang akan bertarung melawan Abdur, nanti hari Jumat,20Juni2014 di Balai Kartini) bahwa menyiapkan materi lawakan yang berbau Betawi, itu gak gampang. Dia sampai perlu observasi ke perkampungan betawi di Jagakarsa.
Terbukti mau jadi juara (orang beken) tak semudah membalik tangan. Dibutuhkan perjuangan yang keras, Bro!
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar