Setiap kubaca ayat-ayat Quran tentang neraka, hatiku terkesiap. Ngeri aku membayangkan dahsyatnya siksa neraka. Dan kebanyakan orang enggan membayangkannya. Entah apa alasannya.Yang pasti siksa neraka itu ada, bung! Nggak percaya? Mau bukti? Please deh, mati dulu! Mau?
Beberapa peristiwa yang kualami, mengingatkanku kepada neraka. Boleh jadi ini peringatan dari Allah, agar aku tetap berjalan di jalur yang benar, yang lurus. Atau ini sebagai peringatan agar aku konsisten dengan tekadku untuk menjadi SangPenging@T tentang kehidupan akhirat. Hanya yang menjadi pertanyaanku, yang menimpaku kok yang panas-panas ya?
Minggu lalu, Rabu sore, 20 November 2012, kaki kananku terslomot knalpot motor kesayanganku, Honda Supra-X (promosi nih ye). Hufh! puanase rek! Pulang dari kantor, ketika mau memasukkan motor ke dalam rumah (maklum rumahku belum ada garasinya), terjadi insiden yang tak kusangka-sangka. Teras licin tertutup air merata setinggi kira 3cm, karena banjir sehabis diguyur hujan beberapa jam.
Antara ruang tamu dan teras berbeda tingginya sekitar setengah meter. Saat berada di ujung tanjakan, rupanya ban depan enggan beringsut maju. Sedikit tertahan, karena posisi motor yang tidak pas. Sehingga tatkala gas motor aku tarik kencang, motor bukannya naik, malah roda belakang berputar liar, menyeret bodi motor sampai menghantam kusen pintu masuk. Aduhh! Kaki kananku tak sempat mengelak. Knalpot panas, maknyosS! menyambar kaki mulusku (Hmm, memangnya kaki cewek doang yang boleh dibilang mulus?).
Itu entah kejadian yang keberapa, malas aku menghitungnya. Takut-takut masih ada yang berikutnya. Semoga tidak, yaa Rabb.
Aku pernah mengalami kejadian aneh. Beberapa bulan yang lalu, mungkin sekitar bulan Juli 2012. Sewaktu berangkat kerja, naik motor melalui jalanan di kawasan pabrik. Di pagi yang cerah, langit biru sedikit berawan. Aku pacu motorku dengan kencang, tetapi tidak sekencang Jorge Lorenzo saat berpacu di sirkuit.
Ketika melewati sederetan truk yang sedang diparkir di pinggir jalan, tiba-tiba aku merasa dengkulku seperti tersundut rokok. Bagai kilat menyambar, cepat sekali dan panasnya luar biasa. Kupikir, ah mungkin ada sopir atau kenek truk yang membuang puntung seenak udelnya sendiri. Tetapi begitu aku pelankan motor dan kulempar pandangan ke kabin truk-truk itu. Kaca pintunya tertutup semua. Atau kukira ada percikan las yang jatuh pas di dengkulku. Tapi kulihat tak ada aktivitas orang mengelas apa pun. Aneh.
Aku kaget ketika kulihat celanaku bolong bekas sundutan api. Jangan-jangan ini batuan meteor sangat kecil yang nyasar jatuh ke bumi, dan kebetulan mengenai dengkulku. Ah, terlalu mengada-ada. Akhirnya kusebut saja itu bagaikan setitik "api neraka" yang menyengat kulitku. Ugh, ini lebih mengada-ada lagi. Wis, sudahlah aku tak ingin berpolemik tentang masalah ini. Silahkan Anda berpendapat sendiri, toh Indonesia negara demokrasi. Bebas mengemukakan pendapat, hehehe...
Lalu aku pernah tertimpa bongkahan kayu untuk kuda-kuda atap rumah. Jatuh tepat mengenai cantengan di jempol kaki kananku juga. WaduuhH! Bayangkan, cantengan itu terantuk sebuah kaki meja (pelan saja), rasa sakitnya luar biasa, nyut-nyutan di kepala tak kepalang tanggung. Ini malah kejatuhan balok kayu. Hmm mantap rasanya, bagai kaki terbakar api. Panas dan sakit bercampur jadi satu. Kalau orang lain yang menjatuhkan balok itu, mungkin tumpah sudah serapahku. Untungnya (nah lagi-lagi orang jawa nih, masih juga untung padahal sudah tertimpa balok kayu, hehehee...) yang membuat jatuh balok kayu itu adalah diriku sendiri. Mampuslah awak!
Nah tiga peristiwa itu saja sudah cukup membuatku bergidik membayangkan siksaan dahsyatnya api neraka. Hiii, seram dan mengerikan. Tiga kejadian itu sudah bisa membuatku terus teringat terus, betapa siksaan api neraka jauh lebih hebat dan amat pedih.
Terima kasih Allah, Engkau telah mengingatkanku tentang neraka dengan kejadian-kejadian "panas" yang menyengat kulitku. Hamba berdo'a kehadirat-Mu yaa Rabb, semoga hamba mampu menghindari godaan Iblis yang ingin memerosokkan hamba ke jurang api neraka.
Yuuk kawan kerjakan semua perintah-Nya dan tinggalkan semua larangan-Nya.
Wassalam,
SangPenging@T !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar