langkahku di jalan ini
jalan terjal berliku
penuh onak duri
di kiri kanannya
Aku sedih dalam sesalku
kau menertawakanku
Aku ingin melangkah di jalan yang lurus
kau membengkok-bengkokkan jalanku
kau memang keterlaluan!
Aku meyakinkanmu
tapi kau tetap tak yakin
Aku berusaha sabar
tapi kau tetap mencelaku
Seribu tangan yatim
menjulur ke arahku
maafkan aku dompetku
masih kosong
Ternyata persoalan hidup
tidak selesai dengan keluhan
Cucian tetap menumpuk
kalau kau malas mencucinya
Kau ngomong apa sih? kau menulis tentang apa disini?
Seribu tanya menyesakkan
benak pikiranku
Sayang, jawabannya baru sedikit
yang kudapat
....
mfajar irianto
sang pengingat
kalimati, rabu 27maret2019
pukul 07.34
....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar