Adsense

Senin, Oktober 29, 2018

Hidup Ini Indah, Kawan

Indah nian hidup ini, kawan
ah masak sih?

Lhhh... gak percaya?
lihatlah yang ada di hadapanmu
dengan kacamata positif
termasuk (maaf) melihat kecerewetan istrimu


Oh iya?
iya! buktikanlah
tatap hidup ini jangan dengan kacamata Iri Dengki

Tataplah kehidupanmu dengan kacamata Syukur
itu nasihatku hari ini, kawan

Sabtu, Oktober 27, 2018

Dua Puluh Lima Tahun

Aku menemukan tulisan ini di draf blogku. Aku ingin delete, tapi sayang ah. Makanya aku terbitkan sajalah sekarang. Selamat membaca, kawan.

Di bulan Mei tahun 2011 ini, aku berumur setengah abad kurang setahun. Hmm… sebuah usia yang patut disyukuri. Berarti sudah 49 tahun aku menikmati hidup di dunia yang fana ini. Sudah banyak kurasakan asam garamnya kehidupan. Plus manis pahitnya kehidupan pun sudah kureguk.

Pengalaman yang manis dan tak terlupakan seakan ingin kuulangi lagi, tapi itu tak mungkin. Misalnya; ketika setiap hari Jum’at aku dan adikku menumpang vespa bersama ayahku (kami biasa memanggilnya ;bapak), pergi bersama ke suatu masjid di Pontianak dulu; atau ketika kami pergi sekeluarga makan soto Madura di warung favorit ayah, pada hari minggu. Kami pergi dengan Jeep willys kebanggaan ayah. Bapak yang nyetir.

Atau makan opor ayam plus ketupat bikinan ibunda tercinta di setiap lebaran tiba. Makan ayam di jaman dulu, adalah suatu kemewahan. Dan seingatku hanya bisa dinikmati di hari Raya saja. Hmm, nikmatnya bukan main.

Aku ingat di hari ulang tahunku entah yang keberapa, dulu waktu SD, ayah membelikan sekotak pinsil warna. Hatiku girang bukan kepalang. Aku jadi semangat menggambar.

Pengalaman pahit yang membuat hati ini terguncang tak sudi aku mengingatnya, namun kadang sesekali muncul dalam benak pikiranku.
Rasanya ingin kupatahkan tangan dan kuludahi muka pemuda berkacamata yang pernah menampar keras pipi kiriku. Peristiwa itu terjadi di Magelang. Ketika itu aku masih SMP kelas tiga. Suatu siang, aku naik sepeda mini melaju kencang di atas trotoar.
Tiba-tiba pemuda itu, mengeluarkan vespanya. Walau sudah berusaha keras aku mengerem, tetap saja sepedaku menabrak bodi vespanya. “…Brakk!” Namun tak ada lecet yang kulihat. Kemudian dia memarkirkan vespanya, lalu menghampiriku. Tanpa babibu, “PraAK!” pipiku ditamparkannya. Sakit sekali rasanya. Pedih! Tapi aku tak menangis. Jijik aku melihat matanya. Matanya bak mata setan!

Kalau saja saat itu aku memegang senapan AK 47, niscaya sudah hilang nyawanya. Tapi tidak. Justru harga diriku yang nelangsa. Dendamku tak pernah sirna hingga hari ini. Namun aku berusaha keras untuk memaafkannya, namun hatiku memberontak!

***

Dua puluh lima tahun yang lampau…

Itu artinya aku berada di tahun 1986. Usiaku 24 tahun. Berada di semester tujuh Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Wajahku tampan (begitu kata cewek cantik yang menaksirku). Di tahun itu aku sibuk melaksanakan tugas KKN di wilayah Dukuh Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Aku hidup sebagai anak kost. Senangnya menyendiri. Tidak mudah akrab kepada orang yang baru kukenal, bila hatiku memberi sinyal tak mengenakkan. Kurang suka berorganisasi. Aku pernah ingin masuk HMI, tapi ayahku melarang.
Kemudian aku lulus tahun 1987, dan diwisuda tahun 1988. Ijazah sarjana hanya sebentar kubanggakan. Karena kubaru tahu. Yang penting kemampuan diri, bukan selembar ijazah.
Ayahku menawarkan untuk melamar di Dep. Pendidikan. Dia punya kenalan baik di sana. Jadi PNS? Aku tak berminat, karena dulu gajinya kecil. Sarjana S1 yang baru masuk kerja digaji Rp 175.000,-/bulan. Di swasta bisa berkali lipat.

***

Hari ini…

Ayahku bukan tipe otoriter. Aku diberi kebebasan memilih kuliah dan bekerja. Dia sekedar mengarahkan. Aku ingat dulu, dia ingin aku jadi seorang diplomat. Makanya sebelum di ISI aku sempat kuliah di Unas, Jurusan Hubungan Internasional.
Sesungguhnya tidak ada orangtua yang ingin melihat anaknya hidup sengsara. Mereka mau anak-anaknya berhasil dalam hidupnya. Diberikan fasilitas yang mampu diberikannya.
Dan hari ini, jadi PNS adalah keberuntungan. Di era SBY, paling rendah gajinya PNS di atas satu juta rupiah! Ternyata jadi karyawan swasta punya resiko tinggi di PHK. Jadi PNS, kecil resiko dipecat, kecuali anda punya kesalahan besar di mata hukum.
Penyesalanku hari ini, aku tidak jadi PNS. Mungkin dari jauh ayahku berkata, “Rasakan! Pilihan karirmu…” Ah.. itu mungkin perasaan jelekku sendiri saja.
Keberuntunganku hari ini aku masih hidup sebagai manusia yang beragama Islam, beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. “Yaa Rabb, jangan cabut nikmat iman dan taqwa ini, semoga aku bisa mati dalam keadaan khusnul khatimah… amiin”
Dan kini aku masih bisa berkarya menyalurkan kebisaanku dalam bidang desain grafis di Trikasa Digital Printing. Plus diberi karunia oleh Allah, mampu menulis dan melukis. Aku harus memaksimalkan kemampuan dan kesempatan yang ada! Dua hal ini harus bisa mengisi pundi-pundiku agar aku tidak jadi kere! Tapi jadi manusia kaya yang bermanfaat bagi banyak orang. Semakin rajin bersedekah dan tidak kikir!
Keberuntungan yang besar, istriku mau menjadi abdi negara. Istri yang sholehah. Tidak banyak tuntutan. Dan dua anak-anakku tumbuh sehat. Ibadahnya lumayan rajin. Semoga kelak menjadi manusia sholeh dan sholehah. Tapi yang menjadi kekhawatiranku adalah pilihan perguruan tinggi, anak sulungku. Aku berdoa semoga dia tidak salah pilih…

***

Dua puluh lima tahun yang akan datang …

Itu artinya aku berada di tahun 2036. Jika masih hidup, usiaku 74 tahun. Berada di kota mana tak tahu aku. Wajahku sudah tak tampan lagi. Mungkin rambut sudah seperti seputih kapas. Tenaga sudah loyo. Kulit pun sudah keriput.
Selera mungkin sudah mulai berkurang. Yang jelas aku ingin semakin terus mendekatkan diri kepada Allah saja. Menjalankan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya. Dan kuingin semakin getol mengumpulkan bekal buat pulang ke kampung akhirat.
Itu kalau masih hidup di dunia. Nah jika sudah meninggalkan dunia ini, bagaimana?
Penyesalan ketika sudah di kubur. Tak ada artinya lagi. Sejuta pertanyaan berhamburan menyergap orang-orang yang dicemplungkan ke dalam neraka; “Mengapa bekalku dulu tak banyak? Mengapa dulu jarang shalat? Mengapa dulu jarang sedekah, zakat dan berinfak? Mengapa dulu sering ke tempat maksiat? Mengapa dulu jarang mendengarkan nasehat ulama, ustadz, kyai? Mengapa dulu jadi orang kafir?”…
Dan tiba-tiba terdengar suara yang menggelegar memekakkan telinga para calon penghuni neraka;
“Mengapa dulu kalian tak pernah membaca Al Qur’an! Hah, dasar manusia idiot!!” bentak malaikat penjaga neraka dengan geramnya.
“Kalian pikir Allah pura-pura dengan ancaman neraka jahanam ini! Hah!”
“Apa kalian belum tahu, bahwa Tuhan manusia itu hanyalah Allah Swt.. bukan tuhan-tuhan yang lain yang menurut persangkaan kalian saja! Hah!”
“Kalian makan enak, berpesta pora… sementara fakir miskin, yatim piatu kalian biarkan kelaparan!”
“Apa kalian belum pernah dengar, perintah Allah untuk memberi makan mereka? Hah!”
“Dasar manusia tuli, budeg!”
“Sana Masuk NerakAA!”
“Hari ini tiada guna, kalian minta keringanan hukuman!”
Tiba-tiba adzan dhuhur berkumandang masuk ke gendang telingaku. Aku gemetar. Aku tersadar, mumpung masih hidup aku harus jadi orang yang menempuh jalan yang benar. Agar tidak tersesat menempuh jalan ke NERAKA JAHANAM!
Aku ingin meniti jalan ke SURGA.

Jakarta, 21 Mei 2011
m.fajar irianto, ssn

Senin, Oktober 22, 2018

Nasihat Seorang Bapak untuk Anaknya


Hmmm... akhirnya kau tahu juga
hater dan lover itu sudah ada sejak zaman anak-anaknya Nabi Adam As.
ingatlah kisah Qabil dan Habil

Kawan seiring sejalan pun
belum tentu ada yang seide, seirama dan selangkah denganmu

Ketika mereka tahu kau bakal jadi orang hebat
(kemungkinan besar) mereka tak ingin melihat itu

Mereka ingin menjatuhkanmu
mereka senang melihat kau gagal
mereka susah melihat kau sukses

Tetapi ketika kau tetap jadi orang hebat
maka mereka akan berusaha menjadi
orang yang dekat denganmu
itulah Lover

Namun ingat ada juga yang tidak mau dekat denganmu
mereka justru semakin menjauhimu
bahkan memusuhimu
itulah Hater

Don't worry be happy it's a life!

Yang penting kau tetap harus ingat tujuan hidupmu
menjadi ORANG YANG BERTAKWA

Tetaplah berbuat baik kepada orang lain
jangan jadi pendendam, Nak...

Jadilah orang yang senang ketika melihat teman sukses
sedih ketika melihat teman gagal.

Minggu, Oktober 21, 2018

Satu Kata

Kita satu tujuan
tetapi jalan kita berbeda

Satu itu berharga
daripada nol

Ingat! Satu kata yang diteriakkan
di zaman penjajahan
MERDEKA!

Dengan satu kata kita bisa
pindah ke alam lain
MATI

Biarkan hater memuntahkan kata-kata
yang mematahkan semangatmu
tapi tetap kau harus ingat satu kata
MAJU!

.....
mfajar irianto
kalimat, 21 oktober 2018
pukul 06.35
.....

Kamis, Oktober 18, 2018

Apa Targetnya Hari Ini?

Harus ada target yang dicapai untuk hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini.
Begitulah kata motivator memotivasi manusia yang mau dimotivasi.

Apa targetmu? tulislah di buku atau di otakmu (maaf kedengaran kok agak kasar ya, ketika nulis kata otak?_ ah mungkin ini hanya perasaanku sajakah?)

Seperti menuang air panas dari ceret ke sebuah cangkir. Langsung cuurr. Begitulah ketika aku menulis status di FB. Tanpa pikir panjang jari jemariku lincah menari di atas papan keyboard mylovely Asus desktop komputerku.

Yang keluar dari otakku dan rasaku itulah yang tertuang di tulisan ini. Yang kukatakan itulah yang tertancap di otak dan rasa yang dimiliki oleh pendengar kata-kataku.

Terkadang aku suka heran (hmmm.. GR dan tersanjung dikit)
ketika mendengar ada teman atau orang yang bilang, "mas, aku selalu teringat apa yang dikatakan sampeyan. Itu memotivasiku!"

"Oh... iya yaa... kata-kata yang mana tuh?" benar-benar aku lupa. Lalu dia mengatakan ini loh kata-katanya, "bla. blaa blaaa"... Dan aku bilang, "Oo itu toh.. Mantap!"

Tapi ada juga yang lapor kepadaku, "mas, si fulan sakit hati loh dengan kata-katamu!"
Oh iya? Maklumlah namanya juga manusia.

Banyak Maunya

Maunya masuk surga
tapi yang ditempuhnya jalan ke neraka

Maunya jadi sufi ahli makrifat
tapi yang dikerjakannya perbuatan maksiat

Maunya jadi orang yang dermawan
tapi pelitnya tujuh turunan

Maunya jadi orang yang rajin salat
tapi mendengar adzan bencinya bukan main

Maunya... maunya...
memang kita manusia banyak maunya
 

Yang Sedang Bosan

Yang sedang bosan tidur di kasur empuk, silahkan coba tidur di bawah jembatan beralas koran atau kardus bekas.

Yang sedang bosan makan enak di hotel bintang lima, silahkan makan di warteg

Yang sedang bosan hidup, silahkan ngobrol sama orang pinggiran tanyakan padanya, "apakah bapak sudah bosan hidup?"
atau ini yang lebih penting tanyakan kepada bapak2 tua yang rajin ke masjid, tanyakan pertanyaan seperti di atas.

Tapi mohon jangan ajukan pertanyaan tersebut kepada preman. Apalagi yang sedang mabuk bir oplosan. Nanti dikira Anda ngajak adu jotos sama tuh preman. Hehehe...

Yang sedang bosan menjalani hidup dari itu ke itu saja, silahkan cari aktivitas yang berbeda yang bernilai ibadah, dan tentunya yang DISUKAI oleh ALLAH Swt.

Yang sedang bosan beli mobil mewah, perhiasan emas bertahta berlian, jam tangan mewah, dll. Silahkan (mbok-yao) beli buku IKLAN DARI LANGIT

(promosi nii yeee....)

Rabu, Oktober 17, 2018

Kisah Penjudi Sabung Ayam Jago

Ini fakta bro! Bukan hoax apalagi cerita rekaan
Ada teman yang jalannya sudah tertatih-tatih. Akibat terserang stroke. Dulunya dia hobby judi adu ayam jago.

Tapi dia ini unik, ketika adzan berkumandang segera dia keluar arena. Ayam jagonya diistirahatkan. Dia segera ke masjid untuk salat. Mungkin bisa juga kali ya, disebut Tukang Adu Ayam Syarian. Ah, ada-ada saja.

Dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, tiba-tiba stroke menyerangnya. Dia bisa selamat dari serangan itu, dia masih hidup tapi kini jalannya seperti robot.

Ketika stroke dia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya. Yang dia bayangkan adalah ayam jagonya yang menggelepar ketika jadi bulan-bulanan ayam lawannya.
Oh, betapa kejamnya aku mengadu ayam. Lalu dia taubatan nasuha. Ayam-ayam jagonya dia lepaskan dari kandangnya. Lupa aku, dia jual ayam jagonya itu atau dibagikan kepada teman-temannya yang hobi judi ayam.

Dia rajin salat lima waktu. Selepas sembuh dari sakit strokenya dia kembali salat di masjid. Walau jalan tertatih-tatih bagai robot. Dia senang kalau diajak bicara agama. Subhanallah.

Suatu ketika ada undangan reuni teman-teman kuliah. Dia bicara tentang arti syukur dan sabar. Lalu bicara tentang surga neraka. Tetapi dia merasa aneh, ketika bicara akhirat teman-temannya tak menggubrisnya. Malah mereka minta, "bro, jangan bicara akhirat lah... ngeri. Yuk kita happy-happy, nyanyi-nyanyi, makan enak di rumah makan terkenal di kota ini!"

Dia merasa heran kepada teman-temannya itu, dia merenungi diri, hatinya berbisik, "umur sudah setengah abad (kok ogah ya?) tidak mau diingatkan tentang kehidupan akhirat."

Dia hanya geleng-geleng kepala, melihat semua itu. Masya Allah

Mereka Langsung Membawa Bukti

Ketika para kyai dan ustadz dengan ceramahnya mengajak salat, berbuat kebaikan dan hendaknya kita menjadi orang bertakwa sudah tidak digubris lagi, maka Allah Swt. akan mendatangkan kyai Gempa Bumi , ustadz Likuifaksi serta ustadzah Tsunami. Demikian ungkapan yang disampaikan oleh pak ustadz Ary Ginanjar, pencetus ESQ 165 di Kajian Tauhid Aa Gym di masjid Istiqlal pada hari Minggu, 14 Oktober 2018.

Waktu mereka datang, mereka langsung membawa bukti. Bukan lagi ceramah-ceramah yang begitu menggugah hati. Yang saking bersemangatnya sampai kerongkongan terasa kering. Apa sebabnya?
Karena ceramah yang seperti itu sudah tidak mempan lagi.

Masya Allah

Sabtu, Oktober 13, 2018

Tanah yang Membenamkan Rumah dan Manusia

Kita manusia bukan malaikat dan kita bukan setan. Namun ada manusia yang kelakuannya seperti setan. Tetapi ada juga manusia bak malaikat. Luar biasa!
Nah, pertanyaannya sekarang; Apakah kamu, saya dan mereka lebih seperti setan apa malaikat?
Silahkan jawab sendiri pertanyaan ini sesuai hati nurani.

Menyaksikan di Youtube kesaksian para korban selamat dalam bencana Palu,Sigi dan Donggala, sungguh bikin hati ngeri. Dan kita tentu ikut berduka menyaksikan bencana tersebut.

Bagaimana ombak tinggi datang tiba-tiba menyapu daratan. orang-orang ditelan ombak dan terlempar jauh. Rumah-rumah bagai rerumputan yang ditebas oleh arit yang tajam. Rumah hilang seiring surutnya air laut. Puing-puing berserakan. Ajaibnya masjid bagai tak tersentuh ombak dahsyat yang menggulung daratan. Tetap utuh tegak berdiri. Allah melindunginya.

Tanah menelan rumah dan bangunan di atasnya. Mengerikan. Ada bapak yang menyaksikan sendiri buah hatinya minta tolong saat lumpur tanah perlahan-lahan menelan tubuh anaknya itu. Dia tak bisa menolong anaknya, karena bapaknya juga sedang sekuat tenaga membebaskan dirinya dari cengkeraman tanah yang perlahan berubah menjadi lumpur yang kelaparan.

Bapaknya hanya bisa melihat sambil meneteskan airmata mulut anak perempuannya itu berucap "Laa ilaha illallah, Muhammadar rasulullah...", menjelang ajalnya. Semoga anaknya husnul khotimah.

Ditulis dalam surah Al-Qasas/28:81
" Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri. "

Aku bertanya dalam hati sehabis membaca surah tersebut; Masak sih tanah bisa menelan manusia dan rumah? Bagaimana kira-kira caranya? Kan tanah keras?

Likuifaksi gempa dan tsunami di Palu adalah jawabannya. Masya Allah. Tulisan ini tidak bermaksud menggambarkan anak perempuan itu adalah seperti Qarun. Bukan itu. Tetapi tulisan ini bertujuan mengingatkan kita bahwa begitulah bagaimana kira-kira tanah yang menenggelamkan Qarun dan istana mewahnya.

Yuuk kita rajin salat. Jangan menunda tobat.
Malaikatul maut mengintai kita, menunggu perintah Allah kapan mencabut nyawa kita. Kapanpun dan dimanapun.

Semoga kita bisa husnul khotimah.
Aamiin...

Kamis, Oktober 04, 2018

Aku Pertama Kali Lihat Ceramah Mufti Menk di Indonesia Tahun 2018

Alhamdulillah, rasa syukur aku panjatkan ke hadirat Allah Swt. Rasanya seperti mimpi. Tapi ini jelas bukan mimpi. Ini fakta, bro!

Sudah sekian tahun aku hanya bisa mengikuti ceramah Mufti Ismail Menk di Youtobe. Bahasa Inggrisnya tertata rapi. Jelas pengucapannya. Dan aku hanya bisa menerka apa yang dikatakannya ketika aku mendengar kata yang baru kudengar. Maklum kosakata bahasa Inggrisku masih pas-pasan.
Tapi untunglah ada beberapa video ceramahnya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Semula aku berniat ke masjid Al Azhar di Kebayoran hari Minggu, 7 Oktober. Sebab beritanya begitu, beliau akan ceramah di sana. Tapi untunglah pagi ini aku nge-check di twitter Mufti Menk. Wow! Ternyata ada perubahan jadwal. Hari ini ceramahnya di masjid Cut Meutia bukan di masjid Al Azhar.

Aku ijin tidak masuk kantor, dan langsung dari rumah ke masjid Meutia. Aku tak ingin berdesak-desakan lalu dapat tempat di belakang. Aku berangkat pagi, dan sampai sana sekitar pukul 09.30.
Tak berapa lama aku lihat panitia sibuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Yes! begitu selesai salat Dhuhur, jamaah merapat ke dekat tempat Mufti Menk ceramah. Di depan podium. Mantap! sesuai rencanaku, aku bisa mengambil video dengan jelas.

Malam ini video ceramah Mufti Menk sudah aku upload di channelku, Fajar sang pengingat. Namun sayang tidak full, karena keterbatasan ruang penyimpanan di HP Vivo-ku.
Dan jangan lupa like and Subscribe-nya. Terima kasih ya, kalau sudah subsribe my channel.

Ini pertama kali aku salat di Masjid Cut Meutia. Dan bagi Mufti Menk ini juga pertama kali datang ke Indonesia dan ceramah di masjid Cut Meutia.

Beliau berharap ini bukan yang terakhir. Aamiiin semoga Mufti bisa kerap hadir di Indonesia.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menghadirkan Mufti Menk.

Wassalam,
SangPengingat

Senin, Oktober 01, 2018

Tuntas Revisinya

Kemarin ada perbaikan judul iklan di buku "Iklan dari Langit".
Pagi, 30 September 2018 aku cek n ricek di pdf reader. Ada sedikit polesan agar semakin ciamik bukuku itu.

Semoga saja ini benar-benar revisi yang terakhir. Itu harapanku.

Alhamdulillah. Terima kasih Tuhan. Engkau Maha Baik. Engkau beri hamba ide-ide perbaikan yang cemerlang. Semoga iklan-iklanku di buku itu semakin punya daya gugah bagi pembacanya dan tentu juga bagi penulisnya.

Revisi ternyata ada akhirnya juga. Mantap!

Semoga buku Iklan dari Langit laris manis. Dan terjual di seluruh penjuru dunia.

Aamiin...

Gempa Palu Donggala 2018

Apabila bumi diguncang
dengan guncangan yang dahsyat
rumah dan gedung luluh lantak

Apabila gelombang lautan
dinaikkan setinggi lima meter


Hempasan air laut yang kuat
mengakibatkan mayat-mayat bergelimpangan
banyak jumlahnya

Yaa Rabb, kami hamba yang lemah
Engkau yang punya kuasa

Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun
ampuni saudara kami yang menjadi korban

Ampuni kami atas kealpaan kami

Duka di Palu, Donggala
duka Indonesia

Hari Jumat menjelang magrib
28 september 2018
7,7 skala Richter
musibah itu datang tiba-tiba

Tentu ada hikmah dibalik musibah
Sabarlah wahai saudaraku
kurasakan kepedihanmu itu


....
jakarta, 30 september 2018
08.45
mfajar irianto
....

Kata Siapa?

Perjalanan masih panjang
kata siapa?

Kata-kataku tak punya makna
kata siapa?

Aku merasa tak punya arti
kata siapa?

Teruslah berusaha
teruslah berikhtiar
teruslah berkata-kata
jangan putus asa

Kau tahu ini kata siapa!


....
mfajar irianto
30 september 2018
pukul 07.27
kalimati
....

Ini Buku Bagus

Sampai berbusa kubilang kau
ini buku bagus

Kau masih tak yakin

Kau tanya judulnya
aku jawab "IKLAN dari LANGIT"

Di Langit ada Iklan?

Sampai berbusa kubilang kau
ini buku bagus
kau masih sangsi

Kau memilih happy-happy
dengan membeli secangkir kopi
yang harganya sama
dengan harga buku itu

Sampai berbusa kubilang kau
ini buku bagus

Kau masih ragu
untuk membelinya
kau memilih diam membisu
tak membelinya juga

Sampai berbusa kubilang kau
ini buku bagus

Aku tak ingin berdebat denganmu
memaksamu, memecutmu
untuk membeli buku ini

Sampai berbusa kubilang kau
ini buku bagus

Biarlah waktu yang akan membuktikannya
dan ketika itu terbukti
semoga kau belum meninggalkan dunia yang fana ini
dan sempat membacanya


.....
kampung kalimati
sabtu 29 sept 2018
09.19
m.fajar irianto
.....

Jangan Membenci

Tak boleh membenci diri
apalagi membenci orang lain

Berani kau membenci Tuhan
apa hebatmu jadi makhluk-Nya

Hidup di akhirat
cuma ada surga dan neraka

Membenci Sang Penguasa alam semesta
neraka imbalannya

....
mfajar irianto
09.08, sabtu 29 sept 2018
distrik kalimati
....