Apabila sore tiba, aku melihat bapak setengah baya sedang mendorong anak perempuannya yang cacat duduk di kursi roda. Dengan berjalan pelan bapak itu mendorong kursi roda dengan penumpang anak perempuannya keliling komplek dan menyusuri gang sempit kampung Kalimati. Jika kebetulan aku bawa dompet dan isinya lumayan, aku sempatkan untuk berbagi dengannya.
Kemarin sore ketika pulang kantor aku mendapat kabar dari istriku bahwa bapak yang suka mendorong anaknya itu meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.
Mendengar kabar itu pikiranku langsung menayangkan berbagai gambar saling tumpang tindih. Sejuta rasa sesal saling berebutan mengisi relung hati sanubariku yang paling halus.
Mungkin hampir tiga bulan aku tak melihat bapak bersama anaknya melintas di depan rumahku. Aku juga tidak mencari tahu, kenapa? Istriku bilang bapak itu meninggal karena sakit. Betapa tak pedulinya aku? Boleh jadi begitu.
Biasanya aku sempatkan bicara sejenak kepada bapak itu sewaktu aku memberi anaknya uang. Suatu hari dia mengeluh kepadaku. "Anak saya ini mulai besar. Ibunya sudah tak ada. Dia mulai menstruasi. Saya di rumah hanya berdua dengannya.... saya serba salah. Saya merasa tak enak kalau harus membersihkannya. Ya mau gimana lagi. Terpaksa pak" begitu ujarnya kepadaku. Aku tak bisa memberikan solusi kepadanya, aku hanya bisa ikut merasa prihatin.
Rupanya Tuhan punya kehendak lain. Kebimbangan, kegundahannya dan kerisauannya bagaimana memelihara anaknya yang mulai tumbuh dewasa, kini tak dirasakannya lagi. Dia sudah pindah ke alam baka mendahului anaknya.
Nah, yang menjadi pikiranku bagaimana nasib anaknya itu. Aku mendengar kabar, anaknya punya abang yang sudah bekerja. Dan kini anak perempuan itu dipelihara saudaranya di daerah Slipi. Aku berdoa semoga anak perempuan itu diberi jalan kemudahan oleh Allah Swt.
Aku termenung duduk di sini, di depan komputer kantor. Tapi bayangan anak perempuan di kursi roda itu tampak jelas hadir di dalam benakku. Sorot matanya tajam menatapku, meminta belas kasihan dariku. Apa dayaku?
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar