Umumnya semua kejadian (kontrak bisnis, misalnya) dan produksi (penciptaan) produk/jasa baru yang kita inginkan, bisa dipastikan melalui proses "tahapan rancangan atau rencana". Nah rancangan atau rencana itu yang aku sebut sebagai "sebelum" sesuatu.
Kata "sebelum" itu penting. Sampai sejauh mana tingkat kepentingannya? Itu tergantung seberapa penting kita menghargai sesuatu yang akan datang, yang akan kita hadapi.
Sebelum mati, maka kita harus ingat bekal apa yang akan kita bawa. Tetapi banyak orang yang tidak peduli dengan bekalnya. Mereka hidup sesukanya,
Sebelum nikah, kita musti menyiapkan segala sesuatu dengan matang. Mulai dari cari pasangan hidup yang cocok sampai dengan cari penghulu, plus ngumpulin biaya buat nikah.
Sebelum shalat, ya harus wudhu. Tanpa wudhu, shalat tidak sah. Sia-sia shalat tanpa wudhu.
Sebelum marah, pikirkan matang-matang dan ajukan pertanyaan, "Apakah saya harus marah, brO?". Ah, boro-boro mikir. Mau marah ya marah aja. Dhuar der dor!! bagaikan peluru yang lepas dari moncong senjata. Eh, ati-ati marah yang tanpa sebab bisa-bisa Anda disebut gila! Iya ya... tapi terus terang meredam amarah itu nggak gampang. Aku akui itu, karena aku kadang-kadang suka marah (hehehe...)
Pikirkanlah matang-matang sebelum sesuatunya terjadi. Agar tidak menyesal di kemudian hari.
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar