Adsense

Rabu, Desember 03, 2014

Aku Sedang Sedih

Sedih adalah bagian dari jiwa. Manusia yang nggak pernah sedih, boleh dikatakan sedang sakit jiwa. Tepatnya jiwanya sedang sakit. Sedih dan gembira silih berganti setiap hari. Sedih terus sepanjang hari, rasanya nggak mungkin. Habis sedih pasti ada gembira.

Buah hati bisa mendatangkan kegembiraan, dan bisa juga menimbulkan kesedihan. Hari ini aku merasa sedih atas ucapan si bungsu. Sungguh perih hati ini. Apa yang diucapkannya? ah, itu rahasia.

Pernah suatu saat bapakku dulu, merasa amat sedih ketika salah satu anaknya meminta sesuatu, tapi tak bisa dipenuhinya. Padahal dia amat ingin mengabulkan permintaan buah hati tercintanya. Aku dengar kesedihan bapakku itu dari Ibunda yang berkisah. Kata ibu, bapak sudah pensiun, dia gusar mendengar permintaan itu. Uangnya terbatas.

Nah ujung-ujungnya uang lagi, lagi-lagi uang.

Aku hanya bisa membayangkan perasaan mereka yang punya uang milyaran di tabungannya. Atau ratusan juta. Atau bahkan puluhan juta. Suatu hal yang belum pernah nyata kurasakan nikmatnya punya uang sebegitu banyak. Belum takdirnya mungkin? Atau memang aku yang pemalas mencari uang bejibun!

Kini aku sedang sedih belum bisa membahagiakan orang-orang yang paling kucinta, istri dan dua anakku.

Aku menghibur diri dengan kukatakan pada mereka, "suatu saat yakinlah pasti ada episode kebebasan finasial itu."

Berdoalah. Mereka menjawab kompak, "sudaaaaah pak doanya, bapaknya aja yang nggak getol cari duit."

Dalam hati kuberkata, "Yaa Rabb, itulah kata mereka.... anugerahi aku kecakapan untuk membuktikan kesungguhanku. Yaa Allah, kabulkan doa kami..."

Wassalam,
SangPenging@T!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar