"Alhamdulillah..." itulah ucapan syukur yang terdengar lirih dari mulutku ketika mendengar kabar dari editor Lentera Hati pagi ini. Kamis, 4 September 2014.
"OK! Bukunya (sambil memegang dummy buku karyaku) bisa kami setujui untuk diterbitkan di sini (di Lentera Hati)" kata editor Lentera Hati, Sdr. Faiq (mau nyebut bapak kayaknya kurang pas, hmm karena terlihat masih muda belia, wow tapi terbaca gelar di kartu namanya MA. Hum.
Tapi ada beberapa catatan dari Lentera Hati untuk diperhatikan, pesannya.
Yes! Pokoknya aku seneng banget malam ini pas malam Jumat. Bukunya mudah-mudahan siap edar di akhir tahun ini. Perubahan pentingnya, aku musti mengganti terjemahan Qur'an dengan versi terjemahan Pak Quraish. No problemo. Dan tema perlu ditambah lagi, biar semakin bukunya lebih punya daya jual. Allright.
Oh ya, habis itu siangnya aku janjian sama sahabatku di Citos. Sama siapa? sama dokter MS Wibisono, dan biasa kupanggil dengan Mas/dokter Udin.
Ternyata kami sampai di sana nyaris berbarengan. Cuma beda tempat parkir. Dia parkir di tempat parkir mobil, sementara kendaraan roda duaku di tempat parkir motor. Aku tunggu dia di depan toko Breadtalk. Saling telpon sebentar, mengabarkan posisi dimana. Dan akhirnya ketemulah. Saling salaman. Jabat erat. Maklum sudah lama banget gak jumpa. Lalu jalan, sambil dia menawarkan "Mau makan apa nih?"
"Bagaimana dengan menu ikan laut?" kataku. "Oke", kata pak dokter. Akhirnya kami menuju ke restoran Fish n Co... Hmmm hidangannya maknyusss. Kami pilih menu for two. Dihidangkan dalam nampan besar, isinya nasi Thailand, potongan cumi, udang, daging ikan (berwujud betul-betul daging, karena aku sudah tidak bisa melihat wujud ikannya, karena sudah dipisah dari tulang dan kepalanya).. rasane uenake.
Lalu ada kerangnya. ada kentang goreng... full of delicious lunch.
Sambil menyantap hidangan, sebelum dan sesudah makan kami saling bertukar cerita apa saja.
Thanks doctor! Jam 13.15 kami berpisah... Aku shalat Dhuhur di kawasan Cilandak Sport Center.
Oh ya kelupaan, musti ditulis nih. Sebelum sampai kantor Lentera Hati, ban belakang motor jadulku bocorrr. di depan terminal Lebak Bulus. Dorong-dorong. Untungnya dekat situ ada tukang tambal ban. Ada dua lubang. Satunya dekat pentil. Alhasil musti ganti ban baru. Rp38.000,- pindah lokasi dari dompetku ke kas tukang tambal ban.
Janji jam 10.00, kulihat jam masih setengah sepuluh. Motor aku kebut ke komplek dosen IAIN, jalan Ibnu Rusd II. Kaget aku dibuatnya. Sudah rata brO! dengan tanah. Alias sudah dibongkar habisss. Entahlah mo dijadikan apa tuh komplek. Sedih melihatnya, tempat tinggalku waktu TK dulu, sudah hilang.
Dan malam ini aku mulai asyik dengan revisi bukuku. Editornya bilang, mudah-mudahan akhir tahun 2014, sudah bisa terbit dan beredar di toko Gramedia.... Mantap!!!!
Insya Allah, semoga tak ada aral melintang...
Wassalam,
SangPenging@T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar