Aku bosan jadi benalu, apalagi ditambahi kata-kata "tak tahu malu". Benalu tak diharapkan, tapi kadang menempel dibatang tumbuhan lainnya sesukanya.
"Kapan pak kita kayanya?" tanya istriku juga anak perempuanku. Selalu begitu, dan begitu selalu pertanyaannya.
"Aku tak tahu," itulah jawabanku selalu sejak dulu. Dan kupersilahkan mereka bertanya kepada Yang Maha Pemberi Rezeki.
Kalau perbincangan sudah menyangkut perihal uang, duit atau penghasilan, aku pasti gampang tersinggung. Ujung-ujungnya perang dingin antara aku dan istriku, tumbuh tak diharapkan. Tak saling ngomong (walau tak sampai hitungan lebih dari 24jam). Kadang-kadang lebih dikit sih, hehehe...
Memang inilah periodenya yang harus kuhadapi. Periode serba pas-pasan. Dimulai sejak krismon melanda negeriku tercinta, 1998. Hingga kini 2014, belum pulih isi dompetku. Masih serba ngepres dan tetap pas-pasan. Aku sudah mencoba berbagai cara agar bisa menambah income per bulan.
Mulai dari membuka kedai sembako, penyewaan VCD (dulu ketika boom vcd bajakan), jualan es kelapa muda. Dari semua yang kuusahakan itu, baru dari hasil desain dan cetak offset, yang cukup membuat tebal dompetku. Namun sayang cetakan sekarang sedang melempem. Maklum aku gak jago jualan. Bukan ahlinya marketing.
Pernah dulu aku coba memasarkan, sablon kalender ke toko mas. Baru dua toko yang kusambangi di pasar inpres Kedoya. Dan ketika mendengar jawaban salah satu Engkoh penjual emas, "sudah punya langganan cetak pak". Langsung mengkerut nyali jualku.
Kini aku sedang mencoba profesi baru sebagai penulis. Sudah satu buku yang siap cetak. Dan sekarang sedang kutawarkan ke sebuah penerbitan buku Islam terkemuka. Sekarang aku masih menunggu kabar dari mereka. Katanya sekitar dua minggu baru ada kabarnya, pak. Itu artinya sekitar awal Mei 2014, baru kutahu apakah buku itu bisa diterbitkan olehnya.
Memang hidup harus begitu terus mencari dan mencari dimana tempatnya rezeki yang sesuai dengan keahlian (kemampuan) kita. Dan kalau sudah menemukan sumber rezeki yang pas, niscaya rezeki itu akan mengalir deras terus dan terus ke dalam pundi-pundi kita, yang selama ini kosong melompong. Apalagi kalau Allah sudah ridho dengan apa yang kita usahakan. Plus, kita rajin sedekah dan tidak kikir. Wow, pastinya hasilnya akan mencengangkan.
Harapanku mudah-mudahan bukuku itu bisa menjawab pertanyaan dari istri dan anakku di atas tadi. Insya Allah...
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar