Hari minggu 1 September 2013 yang lalu, aku mengalami kejadian yang membuat hatiku shock. jantung berdebar kencang. Mana aku punya penyakit jantung lagi. Sampai beberapa hari aku terus membayangkan kejadian itu. Bahkan ketika menulis artikel ini, bayangan kejadian itu masih terekam jelas dalam pikiranku.
Sewaktu mengendarai sedan dengan kecepatan 40km/jam, di daerah Ciputat. Jalan yang aku lalui lurus dan mulus, kemudian di depan ada tikungan tajam belok ke kiri. Tepat ketika sedanku sampai di tikungan, sekonyong-konyong ada tiga anak yang ingin menyeberang jalan. Mereka setengah berlari, lalu berhenti tepat di bibir jalan.
Anak yang berdiri di bagian tengah sambil bercanda mendorong teman-temannya yang di sebelah kiri dan kanannya. Untungnya teman-teman yang didorongnya itu tidak mau langsung menyeberang. Bahkan mereka menarik diri dengan kuat agar menjauh dari tepian jalan.
Kalau saja kedua anak yang didorong tadi "latah", langsung menyeberang. Aku membayangkan kejadian tabrakan maut yang mengerikan. Sebab anak-anak itu berdiri hanya kurang dari setengah meter, ketika sedanku sedang melaju. Sedan dengan kecepatan 40 km/jam jika menghajar anak kecil, tentulah bisa berakibat fatal. Kematian. Masya Allah.
Dan jika dua anak itu mengikuti dorongan temannya, berlari menyeberang tepat di moncong sedanku. Waktuku hanya sepersekian detik untuk menginjak pedal rem. Rasanya aku tak punya kesempatan itu.
Dan mungkin saja aku bisa meringkuk di balik jeruji penjara. Sebab umumnya jika terjadi kecelakaan antara orang dengan mobil. Biasanya sopir mobil yang disalahkan. Apalagi tak ada saksi yang melihat kejadian tersebut.
Tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur kepada Allah atas terhindarnya dari kecelakaan maut itu.
Tak berapa lama setelah kejadian itu. Terdengar berita Dul (anak Ahmad Dhani) mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan tol Jagorawi, yang menewaskan tujuh orang.
Hati-hati sobat di jalan raya. Detik per detik harus makin tinggi konsentrasi ketika kecepatan mobil/motor yang kita kendarai semakin meninggi. Terlambat mengerem sekian detik, nyawa bisa melayang.
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar