Masing-masing dari kita punya aktivitas kehidupan yang berbeda-beda. Sesuai keahlian, minat dan bakat kita, atau juga karena keterpaksaan. Oh ya, apakah ada aktivitas karena terpaksa? Oh, banyaaak!! Kerja bakti, misalnya. Ini adalah aktivitas yang dipaksa oleh pak RT, pak RW. Walau dipaksa, tetap saja warganya mbalelo.
Aku punya teman sudah lama menganggur. Baru-baru ini dia diterima kerja. Jadi penjaga malam sebuah koperasi simpan-pinjam. Kutanya kepadanya, gimana suka nggak? Jawabnya, yaach gimana lagi cari kerjaan susah. Kubilang kepadanya, bersyukurlah. Iya, jawabnya.
Yang pasti irama hidupnya sekarang berubah. Yang biasanya tidur malam tak terusik, kini dia harus melek di malam hari. Harus memelototi layar CCTV.
Beragam aktivitas-lah yang bisa membuat irama hidup kita jadi tidak monoton. Tujuan hidup mewarnai irama hidup kita. Orang yang tujuan hidupnya didominasi oleh aroma keduniawian akan tersiksa hidupnya. Hawa nafsunya menggelora, semua ditabrak tak peduli lagi halal-haram. Yang penting kudapat! Rambu-rambu akhirat tak digubrisnya.
Sudah semestinya sebagai seorang muslim, irama hidup kita tak mengabaikan kehidupan akhirat. Masukkanlah "nada-nada" akhirat di dalam irama hidup kita. Artinya apa? ya harus ada shalat lima waktu dalam aktivitas hidup keseharian kita. Sebab itu perintah Tuhan. Bukan perintah pak Lurah, apalagi perintah Presiden.
Orang yang dalam hidupnya tidak pernah menjadwalkan shalat, sungguh merugi. Dia menyia-nyiakan waktunya untuk ibadah. Jumlah jam yang kita lalui sepanjang hari adalah 24 jam. Tidak lebih tidak kurang. Apakah ada orang yang berani pasang stiker di depan tokonya tulisan "Toko ini Buka 25jam". Ini membingungkan, bukan?
Ya, dalam sehari semalam jumlahnya 24 jam. Titik! Mau di New York, di Hong Kong, atau di rumah kita sama semua, 24 jam. Allah hanya mewajibkan kepada kita untuk menyisihkan SATU JAM saja untuk (jumlah total) shalat lima waktu. Jadi mulai dari shalat Subuh, Dhuhur, Ashar, Magrib hingga Isya (plus zikir dan doa di setiap akhir shalat) rata-rata menghabiskan waktu ONLY 12 MINUTE! untuk masing-masing shalat itu. Mau lebih silakan (monggo kerso, please). Proporsional sajalah. Allah Maha Tahu, kebutuhan waktu kita, kok.
Dan kalau mau menambah pahala dan kedekatan lagi dengan Allah dan agar lebih dicintai-Nya , maka tambahkan ONE HOUR (satu jam lagi) di sepertiga malam untuk Shalat Tahajud plus Witir. Waktunya bisa jam 12 s.d jam 1 malam, atau jam 1 s.d jam 2, atau jam 2 s.d jam 3 atau jam 3 sd jam 4 dini hari. Yang penting syaratnya harus tidur dulu.
Satu jam di sepertiga malam? Apa saja aktivitasnya, selama itu? Oh itu, begini jawabnya untuk satu jam itu, aktivitasnya bisa antara lain; pertama.) Shalat tahajud 8 rakaat. Boleh dibagi dua rakaat satu salam (seperti shalat tarawih di bulan Ramadhan). Atau 4 rakaat dua salam. Setelah itu baca doa sehabis shalat Tahajud plus doa terserah Anda. kedua.) Dilanjutkan dengan shalat Witir 3 rakaat. Tutup deh dengan doa lagi. Yang penuh harap agar terkabul doanya. ketiga.) mengaji Qur'an. Boleh membaca surah-surah favorit antara lain, Al Waqiah, Al Mulk, Ar Rahman, Yaa Sin atau Al Kahfi. Atau terserah apa yang ingin Anda baca.
Tapi bagi mereka yang baru mulai belajar untuk shalat Tahajud, boleh lima belas menit atau setengah jam. Nggak musti harus satu jam. Artinya shalat tahajudnya dua rakaat, lalu ditutup shalat witir tiga rakaat. Nah habis itu, berdo'a-lah sebanyak yang kita mau. Minta apa saja yang kita inginkan. Sama Allah nggak usah sungkan-sungkan. Insya Allah, Allah suka dengan makhluk yang hanya minta kepada-Nya, bukan kepada yang selain-Nya. Misalnya, minta kepada syetan! Apalagi minta tolong sama musuh bebuyutan."Siape elu?" begitu katanya.
TAPI INI HARUS DICAMKAN. Jangan sampai tahajud dapat shalat subuhnya kesiangan, atau terlewatkan. Nggak shalat subuh. Ini berbahaya. Shalat subuh itu penting dan harus.
Shalat subuh di masjid itu, konon disaksikan oleh para malaikat dan do'a yang kita panjatkan di-amin-kan oleh para malaikat. Luar biasa. Caranya gimana supaya bisa tetap subuhan? Hmm, gampang hidupkan dong alarm di HP. Habis tahajud, jangan tidur lagi tetapi baca Qur'an. Atau menonton TV pengajian. Atau browsing internet update status di facebook. Asal jangan lebay, nulis statusnya beraroma pamer (riya), contohnya; "Hallo kawan2, aku sudah tahajud loh!kalian gimana, nggak sempat? ih amit-amit deh kok nggak tahajud sih, kayak gw gitu loh". Nanti dapat comment dari teman, begini; "lalu gw harus bilang WOW! gt? sambil koprol?..." nanti kita malah jadi sakit hati. Repot deh jadinya.
YANG HARUS DIINGAT! Untuk kita-kita (termasuk penulis) yang sedang gigih (belajar) jadi orang yang shaleh, taat dan taqwa sediakanlah totalnya 2 JAM untuk Allah (untuk ibadah kepada-Nya) dalam sehari-semalam. Dan (yang selebihnya) yang 22 jam itu, untuk aktivitas kehidupan kita sehari-hari seperti biasanya.Untuk belajar, untuk bisnis, usaha, untuk bekerja mencari sesuap rezeki atau sebongkah berlian, untuk membaca, untuk menulis bagi yang senang menulis, bermusik, untuk menari, untuk berolahraga, berekreasi, bersilaturahmi, arisan, atau untuk istirahat, dan jangan lupa sisihkan untuk tidur (wah kalau untuk yang ini sih so pasti, betul?).
Yuuk gunakan yang 22 jam itu untuk sesuatu yang bermanfaat, bukan yang mudharat apalagi yang dimurkai oleh Tuhan. Contohnya untuk berjudi, maksiat, dll. Nauzubillah.
Pandai-pandailah kita mengatur irama hidup kita, supaya nadanya terdengar manis dan harmonis. Tidak kacau dan amburadul. Sebab kalau suaranya nggak keruan, bikin capek telinga.
Semakin banyak aktivitas kita semakin berwarna hidup kita. Tidak monoton dan membosankan. Selamat beraktivitas kawan, jangan sampai melalaikan shalat!
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar