Setiap detik yang bergerak akan membawa kita ke tahun baru. Walaupun jam di pergelangan tangan kita mati. Toh jam orang lain tetap hidup. Kita kompakan seluruh jam tangan di dunia kita hentikan geraknya semuanya. Bumi tetap terus berputar pada porosnya dan matahari tetap setia menyinari bumi. Jadi? Itulah tandanya kita memang masih hidup. Karena tanda masih ada kehidupan karena ada yang terus bergerak. Tidak bergerak tidak ada kehidupan di dunia ini. Tumbuhan terus bergerak tumbuh dari bijih hingga menjadi pohon.Yang anak-anak usianya bertambah. Yang orang tua usianya semakin berkurang. Maksudnya berkurang masa hidupnya di dunia yang fana ini. Makanya jangan sibuk memikirkan dunia hingga lupa bekal untuk hidup sesudah hidup (di dunia ini!).
JIka Anda diam terpaku tanpa gerak sedikitpun dan kelopak mata terpejam. Toh jantung Anda terus setia berdegup, berdetak, sekalipun pikiran kosong tak berpikir macam-macam. Tanpa terasa detik demi detik yang bergerak telah mengantarkan kita ke tahun 2010. Masih sampai kapan bumi akan terus setia berputar pada porosnya dan mengitari matahari pada lingkaran galaksi bimasakti? Wallahu alam bissawab...
Tepat di akhir tahun 2009, kamis 31 Desember Gus Dur di makamkan di Jombang. Kemarin beliau meninggal dunia dalam usia 69 tahun. Tokoh NU itu, mantan presiden RI ke 4, budayawan itu telah tiada. Masuk kotak (istilah dalam pewayangan). Yang mengantarkan jenazahnya ribuan orang. Raganya di bumi ini memang sudah tiada. Tapi namanya terus abadi di hati sanubari bangsa Indonesia.
Banyak pengagumnya, tapi tidak sedikit yang mencemoohnya. Jawabnya enteng "ngggak papa, orang mau bilang apa terserah mereka... gitu aja kok repot!"
Yang saya tahu dari tetangga dekat, yang kenal dekat Gus Dur, mengatakan bahwa dia itu daya ingatnya luar biasa. Walau lama tak ketemu, dia hapal siapa yang dihadapi meski matanya sudah tak melihat.
Kata-katanya kadang membuat hati kita geli. Misalnya, ketika Gus Dur di Pesantren Tegalrejo, berucap; “Semua presiden itu KKN kok. Persiden pertama Kanan Kiri Normal. Presiden kedua Kanan Kiri Nyolong. Presiden ketiga Kecil-Kecil Nekat. Dan presiden keempat, saya sendiri juga diem-diem KKN, alias Kiri Kanan Nuntun.”
Saat pidato di Jerman dimana hadir juga mantan presiden RI B.J. Habibie: “Pak Karno itu presiden yang negarawan, pak Harto hartawan, pak Habibie ilmuwan, sedangkan saya sendiri wisatawan.” (hlm.73). (dikutip dari www.warungbebas.com yang membicarakan Ucapan kontoversial Gus Dur dalam buku "GUS DUR,... Asyik Gitu Loh", hal.73)
Selamat jalan Gus... semoga husnul khotimah.
Sekarang bagaimana kita? Apakah kita tidak iri melihat jenazah Gus Dur diantar begitu banyak orang. Didoakan ribuan orang (bahkan mungkin jutaan orang, jika se-Indonesia ikut mendoakannya). Itu adalah buah dari hasil jerih payah perjuangannya demi kepentingan orang banyak, selama hidupnya.
Pertanyaannya; Sudah seberapa banyak kiprah kita bagi orang banyak?
Ayo singsingkan lengan baju. Yuuk berkarya, ayo terus bergerak! Jangan mementingkan diri sendiri. Dulukan kepentingan orang lain.
"Wah repot dong, enakan orang lain, sementara kita sengsara!" mungkin ini teriakan hati Anda dan saya. Nah, boleh jadi itulah komentar orang yang egois.
Percayalah, Allah tidak akan menyia-nyiakan segala perbuatan baik kita. Ada pahala di sisiNya. Yakinlah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar