Aku terpana
acapkali melihat daftar orang terkaya di dunia
dan daftar orang terkaya di Indonesia
yang dirilis oleh majalah FORBES
setiap tahunnya, dan untuk tahun 2019
sudah diumumkan.
.
Aku bertanya-tanya
dalam hati apakah dengan kekayaan yang ratusan triliun rupiah, bahkan
ribuan triliun itu mereka bisa membeli kebahagian akhirat, setelah
mereka wafat.
WHY NOT?
Begini...
bukankah sebagian besar dari mereka non muslim
(kurang sopan kalau aku menulis kafir)?
.
Lalu yang menjadi keprihatinanmu apa?
Lihatlah Alquran, baca terjemahannya
dan temukan di dalamnya syarat-syarat penting supaya bisa masuk surgaNya
Allah Swt.
.
Mungkin kau akan berkata
"Heh! sok kali kau menulis status ini
kayak kau ahli surga!"
.
Tenaaang, kaleem, cool ojonesu sik tho...
Siapa yang bilang saya ahli surga?
aku sendiri juga tak berani bilang aku ahli surga
kalau kau bilang aku pengin bener masuk surga
nah itu baru benerrrrr
pengen bener kita bareng-bareng bisa masuk surga.
tapi terus terang gak gampang masuk surga
ujiannya berat, brO!
masuk jadi PNS aja berat ujiannya
apalagi masuk surga
bet tuullll!
.
Ngomong-ngomong soal surga
aku senantiasa ingat kisah yang disampaikan oleh seorang ustadz waktu aku menghadiri suatu majelis taklim.
Ustadz tersebut menyampaikan kisah nyata yang dialaminya sebagai berikut;
Ada konglomerat non muslim
bilang "saya pasti masuk surga"
lalu ustadz itu bertanya " oh ya! apa sebabnya Anda begitu yakin?"
dijawabnya "iya dong, karena di setiap kantor dan kantor cabang
perusahaan saya, saya bikinkan mushalla bahkan saya juga ada bikin
masjid!"
.
Lalu ustadz itu bilang
"Pak, tahu nggak untuk masuk surgaNya Allah Swt. itu ada password_nya?"
konglomerat itu terkesiap mendengar pertanyaan tersebut
dan buru-buru mengajukan pertanyaan balik
"apa password_nya, pak ustadz?"
.
Password ini harus diucapkan sebelum mati. dan ada amalan yang harus
dikerjakan sebagai konsekuensi atas password tersebut. (naah kalo
kalimat yang ini tambahan dari ku, ya aku yang nulis status ini)
.
Ustadz tersebut bilang,
Ini passwordnya pak.. "Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah. Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullah."
.
Konglomerat tersebut manggut-manggut mendengar jawaban sang ustad, sambil bertanya dalam hati
"Ah, masak sih?"
.
"Nggak percaya?"
"Mau bukti?"
Ente mati dulu
.
MASYA ALLAH
Nauzu billahi min dzalik
.
Yuuk ah rajin salat
sing sregep moco Qur'an
ojolali sedekahe, bro...
ben iso bareng-bareng
mlebu surgo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar