Aku berjalan jauh sudah
peluh membasahi tubuh
.
Asam urat mulai kambuh
jarak tempuh masih jauh
.
Tapi kau belum ketemukan juga
Asa nyaris putus
.
Memutus urat nadi
bukan jalan terbaik
dan pasti tak diridaiNya
.
Dimana kau?
dimana aku?
kita belum saling ketemu
.
Sudah 57 tahun jantungku berdetak
dengan setia
kini ada sumbatan
mungkin karena rokok
yang kuhisap berbatang-batang di waktu kuliah dulu
tapi
yang pasti karena takdir
.
Banyak kawan seangkatan
sudah dikubur
.
Aku mohon kepada Allah yang Mahakuasa
janganlah cabut nyawaku
sebelum bukuku
bicara pada dunia
Yaa, Rabb kabulkan doa hamba
.....
mfajar irianto
sangPenging@T
________
jakarta, 26juni2019
pukul 07.58
Adsense
Kamis, Juni 27, 2019
Beli dan Bacalah Buku "Iklan dari Langit"
Alquran itu tidak untuk diperdebatkan, tetapi untuk diyakini. Karena Alquran itu ciptaan Allah Swt. bukan karangan Nabi Muhammad Saw.
Manusia adalah makhluk hidup ciptaanNya. Jelas kemampuan akalnya terbatas kok mau mendebat isi Alquran. Bisa murtad kalau ilmu tak cukup untuk berdebat dengan orang yang tak yakin dengan Alquran tapi otaknya dipenuhi dengan ilmu pengetahuan macam-macam yang belum kau punya.
Buku "Iklan dari Langit" itu untuk dibeli dan dibaca. Bukan sekadar untuk ditimbang-timbang "beli, nggak, beli, nggak, beli, nggak...."
"Baca nggak ya? baca nggak. Baca, nggak ya???
Ujung-ujungnya bisa ditebak:
Beli tidak, baca juga tidak.
Rugi, brO!
Yakinlah membeli buku itu bukan buang-buang duit.
Baca buku yang bermanfaat itu juga bukan buang-buang waktu.
Boleh sih baca buku utk membunuh waktu.
Tapi tetap hendaknya diresapi isi bukunya sehingga manfaatnya bisa kau rasakan.
.
Segera pesan dan baca buku "Iklan dari Langit"sebelum malaikatul maut datang menjemputmu.
Manusia adalah makhluk hidup ciptaanNya. Jelas kemampuan akalnya terbatas kok mau mendebat isi Alquran. Bisa murtad kalau ilmu tak cukup untuk berdebat dengan orang yang tak yakin dengan Alquran tapi otaknya dipenuhi dengan ilmu pengetahuan macam-macam yang belum kau punya.
Buku "Iklan dari Langit" itu untuk dibeli dan dibaca. Bukan sekadar untuk ditimbang-timbang "beli, nggak, beli, nggak, beli, nggak...."
"Baca nggak ya? baca nggak. Baca, nggak ya???
Ujung-ujungnya bisa ditebak:
Beli tidak, baca juga tidak.
Rugi, brO!
Yakinlah membeli buku itu bukan buang-buang duit.
Baca buku yang bermanfaat itu juga bukan buang-buang waktu.
Boleh sih baca buku utk membunuh waktu.
Tapi tetap hendaknya diresapi isi bukunya sehingga manfaatnya bisa kau rasakan.
.
Segera pesan dan baca buku "Iklan dari Langit"sebelum malaikatul maut datang menjemputmu.
Senin, Juni 17, 2019
Subuh di Balapusuh
Salat subuh di sebuah musalla kecil di desa Balapusuh kurasakan nikmat betul. Harinya Sabtu, 15 Juni 2019. Jamaahnya bisa dihitung dengan jari. Sekitar sepuluh orang. Atau mungkin kurang dari itu. Aku tak sempat menghitungnya.
Imamnya sudah berumur. Begitu juga jamaahnya sudah pada tua. Kemana yang muda? Mungkin masih tertidu lelap. Ataukah malas salat subuh, karena sejuknya udara membuat malas membuka selimut sarungnya. Ah, tak tahulah aku.
Padahal muazzin sudah berteriak lantang “Ash-Shalatu khairum minan naum” yang artinya "Salat itu lebih baik daripada tidur!"
...
Udara dingin menyapu kulit muka, tangan dan kakiku. Aku hirup sepuas-puasnya udara bersih di waktu subuh itu. Sejuk dan menyegarkan rongga paru-paruku.
Aku merasa harus bersyukur masih bisa menikmati suasana subuh di desa Balapusuh. Desa tempat tinggal mertuaku. Lebaran sudah lewat seminggu yang lalu. Kami mudik untuk berziarah ke makam Ibu dan Bapak istriku.
Suara jangkrik memecah keheningan subuh. Matahari masih tersembunyi. Gelapnya malam masih menyelimuti desa Balapusuh.
Alhamdulillah, aku masih hidup masih diberi kesempatan untuk salat Subuh oleh Allah Swt.
Imamnya sudah berumur. Begitu juga jamaahnya sudah pada tua. Kemana yang muda? Mungkin masih tertidu lelap. Ataukah malas salat subuh, karena sejuknya udara membuat malas membuka selimut sarungnya. Ah, tak tahulah aku.
Padahal muazzin sudah berteriak lantang “Ash-Shalatu khairum minan naum” yang artinya "Salat itu lebih baik daripada tidur!"
...
Udara dingin menyapu kulit muka, tangan dan kakiku. Aku hirup sepuas-puasnya udara bersih di waktu subuh itu. Sejuk dan menyegarkan rongga paru-paruku.
Aku merasa harus bersyukur masih bisa menikmati suasana subuh di desa Balapusuh. Desa tempat tinggal mertuaku. Lebaran sudah lewat seminggu yang lalu. Kami mudik untuk berziarah ke makam Ibu dan Bapak istriku.
Suara jangkrik memecah keheningan subuh. Matahari masih tersembunyi. Gelapnya malam masih menyelimuti desa Balapusuh.
Alhamdulillah, aku masih hidup masih diberi kesempatan untuk salat Subuh oleh Allah Swt.
Sabtu, Juni 08, 2019
Jalan Mana yang Kau Pilih?
Kematian itu pasti dialami oleh setiap makhluk yang bernyawa ciptaan Allah Swt. Mulai dari hewan hingga manusia, pasti mati. Sesudah mati manusia hidup lagi nanti di alam akhirat.
Di alam akhirat hanya ada dua tempat. Yaitu surga dan neraka. Pilihan terserah anda!
Kalau manusia ditanya, mau hidup dimana nanti? Pasti jawabannya di surga. Tetapi anehnya kok gaya hidupnya mencerminkan ahli neraka. Nauzu billahi min dzalik.
Lalu apa maksud judul tulisan ini?
Begini, sebelum mati harus ada yang dilalui yaitu sakaratul maut. Gerbang Kematian, itu namanya. Nah, sebelum mencapai gerbang itu harus ada jalan yang kita lalui.
Seperti halnya gerbang tol, maka jalan yang kita pilih itulah jalan yang mengarahkan kita ke gerbang yang kita tuju. Contoh, jika kita dari kota Cikampek mau ke arah grogol, maka gerbang tol dalam kota yang harus kita lalui adalah gerbang tol Halim. Dan jalan yang kita pilih adalah jalan yang menuju gerbang tol Halim, bukan jalan yang lain.
Memilih jalan yang lain, bisa salah arah, akibatnya buang-buang waktu dan bensin saja.
Begitu pula dalam kehidupan kita ini. Jalan yang kita pilih menentukan gerbang kematian kita. Ternyata dan terbukti. Kematian itu banyak jalannya.
Ada yang lewat jalan sedang salat tiba-tiba jumpa malaikatul maut, lewat jalan sakit keras, lewat jalan dibunuh atau bunuh diri (Nauzubillahi). Macam-macam jalan kematian kita.
Apakah bisa memilih jalan kematian kita? aku sulit menjawab pertanyaan ini. Aku persilahkan pembaca menjawabnya saja.
Yang pasti kematian adalah takdir Allah Swt.
Semoga kita bisa husnul khotimah ketika mengakhiri hidup kita.
Makanya, yuuk kita rajin dan taat beribadah hanya kepada Allah Swt. saja, bukan kepada selainNya.
Wassalam,
Fajar sangPenging@T
Di alam akhirat hanya ada dua tempat. Yaitu surga dan neraka. Pilihan terserah anda!
Kalau manusia ditanya, mau hidup dimana nanti? Pasti jawabannya di surga. Tetapi anehnya kok gaya hidupnya mencerminkan ahli neraka. Nauzu billahi min dzalik.
Lalu apa maksud judul tulisan ini?
Begini, sebelum mati harus ada yang dilalui yaitu sakaratul maut. Gerbang Kematian, itu namanya. Nah, sebelum mencapai gerbang itu harus ada jalan yang kita lalui.
Seperti halnya gerbang tol, maka jalan yang kita pilih itulah jalan yang mengarahkan kita ke gerbang yang kita tuju. Contoh, jika kita dari kota Cikampek mau ke arah grogol, maka gerbang tol dalam kota yang harus kita lalui adalah gerbang tol Halim. Dan jalan yang kita pilih adalah jalan yang menuju gerbang tol Halim, bukan jalan yang lain.
Memilih jalan yang lain, bisa salah arah, akibatnya buang-buang waktu dan bensin saja.
Begitu pula dalam kehidupan kita ini. Jalan yang kita pilih menentukan gerbang kematian kita. Ternyata dan terbukti. Kematian itu banyak jalannya.
Ada yang lewat jalan sedang salat tiba-tiba jumpa malaikatul maut, lewat jalan sakit keras, lewat jalan dibunuh atau bunuh diri (Nauzubillahi). Macam-macam jalan kematian kita.
Apakah bisa memilih jalan kematian kita? aku sulit menjawab pertanyaan ini. Aku persilahkan pembaca menjawabnya saja.
Yang pasti kematian adalah takdir Allah Swt.
Semoga kita bisa husnul khotimah ketika mengakhiri hidup kita.
Makanya, yuuk kita rajin dan taat beribadah hanya kepada Allah Swt. saja, bukan kepada selainNya.
Wassalam,
Fajar sangPenging@T
Jumat, Juni 07, 2019
Lima Menit yang Berharga
Ya waktu memang sangat berharga
tapi ada orang yang tak menghargai waktu
Waktu kalau sudah berlalu
takkan mungkin terulang lagi
ketika waktu sudah berlalu ya sudah
tak bisa diulang lagi
Tapi kadang sesal tak kunjung usai
ketika waktu itu berlalu dengan sia-sia
tanpa hasil yang sesuai yang diharapkan
Coba rasakan Lima Menit yang sedang kau jalani
bisakah?
Coba rasakan Lima Menit yang akan kau jalani
bisakah?
Tentu bisa!
Ah, masak sih?
Lima Menit untuk membuka Alquran dan mengaji
kau bisa dapatkan satu halaman Alquran
dan pahala Insya Allah kau dapatkan
Lima Menit untuk melamun
kau tak mendapatkan pahala
hanya kesia-sian belaka
Masih mau menyia-nyiakan waktumu
yang berharga?
tapi ada orang yang tak menghargai waktu
Waktu kalau sudah berlalu
takkan mungkin terulang lagi
ketika waktu sudah berlalu ya sudah
tak bisa diulang lagi
Tapi kadang sesal tak kunjung usai
ketika waktu itu berlalu dengan sia-sia
tanpa hasil yang sesuai yang diharapkan
Coba rasakan Lima Menit yang sedang kau jalani
bisakah?
Coba rasakan Lima Menit yang akan kau jalani
bisakah?
Tentu bisa!
Ah, masak sih?
Lima Menit untuk membuka Alquran dan mengaji
kau bisa dapatkan satu halaman Alquran
dan pahala Insya Allah kau dapatkan
Lima Menit untuk melamun
kau tak mendapatkan pahala
hanya kesia-sian belaka
Masih mau menyia-nyiakan waktumu
yang berharga?
kau adalah kau
kau adalah kau
kau bukan mereka
kau bukan dia
...
jadi mengapa musti
sibuk harus menjadi seperti mereka
seperti dia
jadilah diri kau sendiri!
...
Prek!
Pret!
Cuek!
itulah kiat jitu
membangun semangat
menjadi diri sendiri
ketika kau merasa dilecehkan
disepelekan
disingkirkan
dan tak dianggap
...
Ingat ini
kau bukan mereka
kau bukan dia
...
jadi mengapa musti
sibuk harus menjadi seperti mereka
seperti dia
jadilah diri kau sendiri!
...
Prek!
Pret!
Cuek!
itulah kiat jitu
membangun semangat
menjadi diri sendiri
ketika kau merasa dilecehkan
disepelekan
disingkirkan
dan tak dianggap
...
Ingat ini
penting untuk diingat
kau adalah hamba Allah Swt.
taatlah kepadaNya
jangan kau cari murkaNya
carilah ridaNya
semoga kau menjadi orang yang bertakwa
Minggu, Juni 02, 2019
Wayang
Orang hidup bagai wayang
yang sedang dimainkan sang dalang
siapa dalangnya?
Dalam kehidupan
dalangnya bisa orang itu sendiri
bisa orang yang punya
kuasa atas dirinya
yang sedang dimainkan sang dalang
siapa dalangnya?
Dalam kehidupan
dalangnya bisa orang itu sendiri
bisa orang yang punya
kuasa atas dirinya
yaitu sang dalang
Tuhan yang menghidupkan
dan mematikan manusia
dan yang punya takdir
atas manusia
atas seorang dalang
Jadilah kau dalang
dalam wayang
kehidupanmu
Jangan lupa berdoa
kepada Allah Swt
atas wayang
yang kau perankan
Supaya peranmu
membawa manfaat
membawa kebaikan
membawamu ke surgaNya
Tuhan yang menghidupkan
dan mematikan manusia
dan yang punya takdir
atas manusia
atas seorang dalang
Jadilah kau dalang
dalam wayang
kehidupanmu
Jangan lupa berdoa
kepada Allah Swt
atas wayang
yang kau perankan
Supaya peranmu
membawa manfaat
membawa kebaikan
membawamu ke surgaNya
Langganan:
Postingan (Atom)