Adsense

Selasa, Oktober 31, 2017

SEKALI-KALI

Sekali-kali tidur di Hotel berbintang
sekali-kali jadi orang penting
sekali-kali dipuji
sekali-kali dicacimaki
sekali-kali punya duwit okeh
sekali-kali naik mobil mewah
sekali-kali ... ya memang hidup di dunia ini cuma sekali


Makanya
jangan salah langkah
jangan salah pilih pacar/istri/suami
jangan salah beli
jangan salah ngomong
jangan salah nulis status
jangan salah tidur
jangan salah... jangan salah, jangan salah

memangnya situ malaikat

Bukankah manusia gudangnya salah?
ya bolehlah sekali-kali bikin salah
sudah itu mantapkan langkah!

dan jangan ulangi lagi kesalahan kita (kita?kamu kale! ya kamu!)
Ingat!ini pesan sangpengingat

Kesalahan di dunia ketika sakaratul maut sudah di kerongkongan tak bisa lagi diperbaiki.
ketika sudah mati, berarti mati sudah kesempatan untuk membusek (menghapus) kesalahan.

......
original teks dari mfajaririanto/sangpenging@T
bukan copypaste dari status facebook tetangga
senin 30oktober2017
pukul 08.02

AYO MIKIR DAN MENCIPTA

AYO BERPIKIR DAN MENCIPTA !

KALAU TIDAK, MEMANGNYA KENAPA?

MAMPUS SAJALAH KAU!



......
mfajar irianto
07.31
selasa, 31 okt 2017

Indonesia dan Aku

Indonesia itu luaaas
kenapa pikiranku sempit

Indonesia itu kayaaa
kenapa dompetku masih tipis?

Indonesia terdiri berbagai suku
kenapa aku....?

Indonesia itu pulaunya ribuan
kenapa aku belum menjelajahi negeri sampai kini?

Indonesia pasti bisa
kenapa aku masih ragu-ragu?

Indonesia itu kita
bukan aku saja
.......
jkt 31okt2017
07.28
mfajari irianto

Senin, Oktober 23, 2017

Anak Kecil itu Menangis

Habis ambil wudhu aku lihat anak perempuan kecil memegang sebatang bambu panjang, yang menggantung pada rangkaian steger tua. Dia menangis tak bersuara. Matanya berlinang. Sementara satu temannya, bingung harus ngapain.

Kenapa dik kok nangis? rupanya dia takut kalau bambu yang dipegangnya dilepas, akan merobohkan semua stegger (bekas utk menguliti kambing kurban), yg kebetulan ada sekitar sepuluh motor parkir di bawah steger itu.

Rupanya dia habis memainkan bambu itu dan jatuh. Duh kasihan.
Setelah kulihat bambu itu tak berpengaruh kpd steger, aku suruh anak itu melepas bambu itu.
 

"Tidak, tidak nanti kena motor", ujarnya.
 

"Sudah nggak apa2, nih bambunya saya pegang",kataku.

Perlahan dia lepas bambu itu, sambil dia mengamati, ternyata betul tidak terjadi peristiwa heboh yg seperti dia bayangkan (motor saling berjatuhan tertimpa steger)... akhirnya anak itu tersenyum bersama temannya.

Apa hikmahnya? kadang kita merasa takut akan sesuatu yg belum terjadi, karena kita belum tahu ilmunya.


(dari tulisanku di facebook 23 okt 2013)

Jumat, Oktober 20, 2017

Kapan Masa Keemasanmu?

Masa keemasan setiap orang bisa berbeda-beda waktunya.

Ada yang di usia 10tahun, 20tahun, 30tahun, 40tahun, 50tahun bahkan 60tahun
contoh; Colonel Sanders (KFC). Dia baru merasakan masa keemasan ketika membuka restoran ayam cepat saja ketika umurnya sudah tinggi.

Nah silahkan dan rasakan sendiri sudahkah Anda berada di masa keemasan?

Kalau belum bersabarlah

KETIKA...

Apakah mungkin kamu bisa TIDAK SOMBONG?

ketika pegang kekuasaan

ketika badan sehat bugar jarang sakit walau tidak pernah olahraga

ketika uang berlimpah


ketika tinggal di rumah yang mewah di perumahan elit

ketika mobil mahal seri E atau seri X atau seri A terparkir di garasi

ketika nama menjulang tinggi ke angkasa

ketika naik motor gede Harley Davidson

ketika perusahaan (milik sendiri) semakin berkembang maju

ketika naik pesawat kelas bisnis kelas eksekutif

ketika makan di restoran terkenal

ketika menginap di hotel bintang lima kelas president suite

ketika bisa selfie bersama presiden

ketika bukumu jadi best seller

ketika lukisan hasil karyamu laku dengan harga selangit

dan terakhir;
ketika DICAMPAKKAN KE DALAM NERAKA!!!
(nauzu billahi min dzalik)

sebab semua "ketika" yang tersebut di atas itu, jika kamu tanggapi (nikmati)
dengan tidak beriman hanya kepada ALLAH SWT
dengan mengingkari SEMUA nikmat Karunia-Nya
dengan tidak salat dan taat kepada perintah-Nya

maka dimanakah tempat tinggalnya ORANG YANG SOMBONG,
di akhirat kelak?
....
@mfajar irianto
sangPengingat
18okt2017
....

Sabtu, Oktober 07, 2017

SAKIT HATI (X)

Ketika sekolah atau kuliah dulu ada saja alasan untuk "sakit hati". Kepada teman, guru dan dosen. Juga tempat kost, bagi yang nge-kost.

Lihat kehebatan teman dapat nilai bagus, ada rasa yang terpendam. Teman dapat kiriman uang lebih banyak, hmmm... gimana gitu. Teman lebih diperhatikan dosen, ada rasa ingin juga. Teman dapat perhatian istimewa dari guru, hati rasa terbakar.

Dengan dosen, paling sebel kalau memberi nilai ujian pelit. Apalagi dosen "killer", inginnya segera menuntaskan mata kuliahnya. Semakin nggak lulus, semakin menumpuk rasa sakit hati.


Masih adakah sakit hati lainnya? masih dong...


***
Tulisan ini aku kutip dari halaman facebook-ku tgl, 7 Oktober 2011

Jumat, Oktober 06, 2017

TINGGAL BERAPA KILOMETER?

Ketika melihat odometer pada dashboard mobil terlintas ide untuk menulis catatan ini. Ya seperti judul tulisan ini. Itulah pertanyaan yang menggelayuti benak pikiranku. Menjalani hidup ini sepertinya kita sedang melakukan perjalanan kembali ke kampung (alam) akhirat. Mau nggak mau harus dijalani. Tujuannya? Tergantung peta yang Anda bawa. Zabur, Taurat, Injil atau Al Qur'an.

Dulu Nabi Adam dan Siti Hawa hidup nyaman di surga. Segala serba ada. Mau ini itu tinggal ambil. Melihat kenyamanan hidup yang dinikmati Adam dan Hawa maka iblis, setan dan konco-konconya iri. Lalu disusunlah segala strategi jitu untuk merampas segala privilige yang dirasakan "kakek moyang" kita. Hasilnya? Mereka terbujuk oleh rayuan manis iblis untuk makan buah terlarang. Akhirnya mereka dicampakkan ke dunia yang fana ini. Dan kita pun ada di sini, sebagai anak keturunan Adam dan Hawa.

Sejak lahir dan hidup di muka bumi, maka disitulah kita mulai melangkah dan terus melangkah sampai ruh meninggalkan raga. Kadang langkah kita cepat, kadang lambat. Boleh jadi kita ambil langkah seribu untuk menghindari gigitan anjing tetangga, ketika kita kecil dulu suka mengambil jambunya. Anjing itu terbangun dari tidurnya, karena suara berisik kita.

Layaknya kita menempuh perjalanan jauh, maka bekal harus cukup. Peta jangan lupa. Kondisi fisik dijaga. Agar nyaman diperjalanan dan selamat sampai tujuan. Seorang ustadz berujar, kalau kita ingin pergi dari Kalideres (misalnya kita tinggal di Kalideres bukan California) mau ke Pulo Gadung, nggak mungkinlah kita bekal 10 juta lalu pakaian sepuluh stel. Tapi ketika kita berangkat ke Surabaya untuk kunjungan selama 10 hari, kita hanya bekal pakaian dalam saja alias cancut dan uang 100ribu. Apa waras? mungkin orang akan bilang "gila kale lu ye?"

Nah ini kita sedang menempuh perjalanan jauh, pulang ke kampung akhirat. Kampung dimana tempat asal usul Adam dan Hawa yakni surga. Bukan tempatnya iblis dan teman-temannya yaitu neraka. Dan bukan sekadar pulang kampung atawa mudik di saat lebaran. Itu kampungnya Bapak'e dewek. Tentu bekalnya juga harus pol-polan, sebab tujuan kita adalah kampung surga bukan kampung akhirat neraka. Dan bekalnya yang pokok adalah tiga;1.Amal ibadah/jariah, 2. Ilmu yang bermanfaat untuk orang banyak dan 3. Doa anak yang sholeh.

Kalaulah umur kita diumpamakan kilometer. Dan rata-rata umur orang Indonesia sekarang katakanlah 75 tahun. Maka artinya kita akan menempuh perjalanan hidup didunia ini sepanjang 75 Km atau 75.000 Meter atau 7.500.000 Cm (bener gak neh hitung2annya, soalnya dulu aku IPS sih). Sesudah itu kita dikubur alias game over.

Maka kalau aku sekarang usianya sudah menginjak 48 tahun, itu artinya aku sudah menempuh perjalanan hidup ini sepanjang 48 Km dan tinggal 27 Km lagi sampai dah kota tujuan. Kota masa depan yakni Kuburan City. Dan tinggal di rumah masa depan yaitu Liang Lahat Residence. Pertanyaannya "tinggal berapa kilometer lagi Anda sampai dikota tujuan?" Tentu hanya Allah yang tahu. Dan yang penting lagi kemana nanti kita tinggal di alam akhirat? Pilihan terserah Anda mau di Surga atau Neraka.

artikel tulisan ini aku tulis di Facebook tanggal 6okt2010

Minggu, Oktober 01, 2017

Menengok ke Belakang

SEKALI-KALI
sejenak aku harus
menengok ke belakang

Tidak untuk menyesali
tetapi untuk menuai hikmah
atas keputusan ngawur
yang pernah aku buat

Sudah itu pandang ke depan
dengan optimis

....
tanjungduren, jakarta
mfajari irianto
1 oktober 2017
16.39

(awal tulisan di FB/29 september 2017 - 06.14)

....