kami sekeluarga bersilaturahmi
mengunjungi ibumu yang bulek kami
kau menyambut ramah kami
tertawa dan bercanda bersama...
di cinere, tempat tinggalmu
Kini hari kedua di moment yang sama
kau terbujur kaku tanpa suara
membisu
Oky tawamu candamu
sudah tiada
tak bisa kami dengar lagi
Setiap manusia ada masanya
masamu sudah berlalu
bersama angin yang mendesir
Kau ceritakan deritamu
ketika kumenjengukmu
di RS Persahabatan
di suatu siang jam istirahat kantor
Tumor ganas stadium empat
serasa bara api yang membakar
ketika virus itu menggeliat di dalam tubuhmu
waktunya hampir setiap pukul enam sore
(aku terperanjat bukankah itu waktunya
adzan magrib berkumandang)
itu ceritamu kepadaku
Nauzubillahi min dzalik
Bacalah doa
mintalah ampun kepada Allah Swt.
ucapkan istighfar
itu saranku padanya
Aku beserta keluarga
harus secepatnya ke rumah sakit
ketika mendengar kabar
denyut nadimu 60/30
di hari pertama lebaran
6 juli 2016
Segera kupacu laju roda empatku
Kujumpai kau terbaring
lunglai, seperti tertidur lelap
nafasmu pendek-pendek seakan tersendat
Aku duduk di kursi plastik
di ujung tempat tidurmu
aku dan istriku bacakan surah "Yaasiin"
Rupanya itu bacaan kami terakhir
untukmu
Aku dengar berita selepas subuh tadi
pukul empat lewat tiga puluh
7 Juli 2016 di hari lebaran kedua
kau dipanggil menghadap Ilahi
Ajalmu tiba bersamaan waktunya aku terjaga
kupikir aku terlewat shalat subuh
di masjid dekat rumah
rupanya adzan Subuh belum berkumandang
Aku jalan ke masjid untuk shalat Subuh
kau jalan pergi ke haribaan-Nya
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...
Selamat jalan Oscar Sagitama (Oky)
semoga kau husnul khotimah...
wassalam,
SangPenging@T!
tertawa dan bercanda bersama...
di cinere, tempat tinggalmu
Kini hari kedua di moment yang sama
kau terbujur kaku tanpa suara
membisu
Oky tawamu candamu
sudah tiada
tak bisa kami dengar lagi
Setiap manusia ada masanya
masamu sudah berlalu
bersama angin yang mendesir
Kau ceritakan deritamu
ketika kumenjengukmu
di RS Persahabatan
di suatu siang jam istirahat kantor
Tumor ganas stadium empat
serasa bara api yang membakar
ketika virus itu menggeliat di dalam tubuhmu
waktunya hampir setiap pukul enam sore
(aku terperanjat bukankah itu waktunya
adzan magrib berkumandang)
itu ceritamu kepadaku
Nauzubillahi min dzalik
Bacalah doa
mintalah ampun kepada Allah Swt.
ucapkan istighfar
itu saranku padanya
Aku beserta keluarga
harus secepatnya ke rumah sakit
ketika mendengar kabar
denyut nadimu 60/30
di hari pertama lebaran
6 juli 2016
Segera kupacu laju roda empatku
Kujumpai kau terbaring
lunglai, seperti tertidur lelap
nafasmu pendek-pendek seakan tersendat
Aku duduk di kursi plastik
di ujung tempat tidurmu
aku dan istriku bacakan surah "Yaasiin"
Rupanya itu bacaan kami terakhir
untukmu
Aku dengar berita selepas subuh tadi
pukul empat lewat tiga puluh
7 Juli 2016 di hari lebaran kedua
kau dipanggil menghadap Ilahi
Ajalmu tiba bersamaan waktunya aku terjaga
kupikir aku terlewat shalat subuh
di masjid dekat rumah
rupanya adzan Subuh belum berkumandang
Aku jalan ke masjid untuk shalat Subuh
kau jalan pergi ke haribaan-Nya
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...
Selamat jalan Oscar Sagitama (Oky)
semoga kau husnul khotimah...
wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar