Pernah suatu masa ketika zaman kuliah dulu. Ya sekitar beberapa bulan sesudah masuk kuliah di Unas, jurusan Hubungan Internasional. Aku sibuk mencocok selera rokokku. Cari rokok yang merek internasional. Ada 555, Benson & Hedges, Marlboro. Wow, ngapain itu kulakukan? Siap-siap kalau nanti jadi diplomat, lalu ditawari rokok merk tersebut biar ini mulut nggak kaget. Gila, dan terlalu absurd. Dan ini jelas-jelas idenya setan terkutuk.
Ngapain sibuk cari-cari rokok untuk pergaulan internasional. Heh ini ni yang namanya orang termakan oleh iklan. Hehhehehe, maklum dulu aku belum jadi orang iklan.
Kenyataannya? aku mundur dari jurusan itu. Pindah jurusan seni reklame di Asri. Sekarang bahasa kerennya jurusan Disain Komunikasi Visual. Atawa graphic design and advertising.
Ah, itulah kupikir pikiran anak muda yang jelas ngawurrrr. Dan itu ada dalam suatu masa kehidupan anak manusia, masa-masa konyol, jauh dari jalan kebenaran. Bahasa lainnya, anak muda paling gampang disentuh oleh bujukan setan.
Yang menyelamatkan manusia dari jalan yang melenceng adalah dekat dengan Tuhan. Tetapi pertanyaannya, sebagian besar anak SMA kayaknya yang ada dalam pikirannya adalah dunia, dan uang musti ada. Nggak peduli orang tua banting tulang, susah setengah mati. Eh, anaknya tinggal menghabiskan.
Ya begitulah kehidupan, ketika aku sudah jadi orangtua, hmm tinggal giliran sekarang anak-anakku, "Pak, bagi duit dong!"
Wassalam,
SangPenging@T!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar