Adsense

Minggu, Maret 07, 2010

Siapa sih Syech Hisyam Kabbani itu?

Disini aku kutipkan saja perihal tentang beliau yang aku copy dari situs facebooknya.

Syekh Hisyam Kabbani As-Sayyid Syekh Muhammad Hisyam Kabbani ar-Rabbani qs adalah seorang ulama dan Syekh Sufi yang berasal dari Timur Tengah. Beliau adalah lulusan American University di Beirut dalam bidang Kimia. Dari sana beliau melanjutkan kuliahnya di fakultas kedokteran di Louvain, Belgia. Beliau menerima gelar di bidang Hukum Islam (Syariah) dari Damaskus. Sejak kanak-kanak, beliau telah diasuh oleh Mursyid Tarekat Naqsybandi ‘Aliyyah pada masa itu, yaitu Syekh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani qs (w.1973) dan khalifah beliau yang kemudian menjadi penerusnya, Syekh Muhammad Nazhim al-Haqqani qs. Beliau banyak melakukan perjalanan ke segala penjuru di Timur Tengah, Eropa, dan Timur Jauh untuk menemani Syekhnya.


Pada tahun 1991 beliau diperintahkan oleh Syekh Muhammad Nazhim al-Haqqani qs untuk pindah ke Amerika Serikat dan mendirikan Yayasan bagi Tarekat Naqsybandi di sana. Sejak saat itu, beliau telah membuka 13 Pusat Sufi di Kanada dan Amerika Serikat. Beliau telah mengajar di sejumlah universitas, seperti: the University of Chicago, Columbia University, Howard, Berkeley, McGill, Concordia, dan Dawson College, demikian pula dengan sejumlah pusat keagamaan dan spiritual di seluruh Amerika Utara, Eropa, Timur Jauh dan Timur Tengah.

Misi dari Syekh Hisyam Kabbani qs di Amerika adalah untuk menyebarkan ajaran Sufi dalam lingkup persaudaraan antar umat manusia dan persatuan dalam keyakinan terhadap Tuhan Yang Mahaesa yang terdapat di dalam semua agama dan jalur spiritual. Usahanya diarahkan untuk membawa spektrum keagamaan dan jalur-jalur spiritual yang beraneka ragam ke dalam keharmonisan dan kerukunan dalam rangka pengenalan akan kewajiban umat manusia sebagai khalifah di planet yang rentan ini.

Sebagai seorang syekh Sufi, Syekh Hisyam qs telah diberi wewenang dan diperbolehkan untuk membimbing para pengikutnya menuju Cinta Ilahi dan menuju maqam spiritual yang telah digariskan oleh Sang Pencipta. Latihan spiritual yang berat yang telah ditempuhnya selama 40 tahun di bawah pengawasan Grandsyekh dan Syekhnya, telah menganugerahinya kecakapan atau kualitas yang tinggi yang diperlukan oleh seorang Guru Sufi sejati, khususnya dalam hal kebijaksanaan, cahaya, kecerdasan, dan daya tarik.

Misi Syekh Hisyam qs yang jauh melampaui target di Amerika adalah kontribusinya yang unik terhadap usaha umat manusia dalam mencapai takdir tertingginya, yaitu kedekatan dengan Tuhannya. Usaha beliau untuk membawa kesatuan hati dalam gerakannya menuju Inti Ilahi barangkali yang merupakan warisan terbesarnya kepada Barat.

Syekh Hisyam Kabbani qs adalah keturunan Rasulullah saw baik dari jalur Ayah maupun Ibunya, sehingga beliau adalah seorang sayyid al-Hasani wal-Husayni. Dari istrinya, Hajjah Nazihe Adil yang merupakan putri Syekh Nazhim al-Haqqani qs, beliau dikaruniai 3 putra dan 1 putri, serta beberapa cucu yang semuanya menetap di Fenton, Michigan.

Beberapa posisi yang beliau duduki di Amerika saat ini antara lain: Ketua Islamic Supreme Council of America (ISCA), penasihat dalam Unity One, yaitu sebuah organisasi yang ditujukan untuk perdamaian antar gang di Amerika, penasihat dalam Human Rights Council, penasihat dalam American Islamic Association of Mental Health Providers dan penasihat dalam Ofiice of Religious Persecution, US Department of State.

Beberapa tulisannya yang telah dipublikasikan secara internasional antara lain: Classical Islam and the Naqshbandi Sufi Tradition, Naqshbandi Sufi Way: the Story of Golden Chain, Angels Unveiled-Sufi Perspective (edisi Indonesia: Dialog dengan para Malaikat, diterbitkan oleh Hikmah), Pearls and Coral, Encyclopedia of Islamic Doctrine (7 volume), The Permissibility of Mawlid, Salafi Unveiled, dan The Approach of Armageddon? (edisi Indonesia: Kiamat Mendekat, diterbitkan oleh Serambi).

Di Indonesia, Syekh Hisyam Kabbani qs sudah tidak asing lagi di kalangan para pemimpin negara, ulama dan cendikiawan. Sejak tahun 1997, beliau sudah beberapa kali berkunjung ke Indonesia dan salah satunya mempelopori pendirian Yayasan Haqqani Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar