Sehabis salat Dhuhur di masjid Ikhwanul Muslim aku berangkat ke toko Prapatan. Ya, itulah tokok yang menurutku pas untuk belanja alat lukis.
Dulu waktu kuliah aku pernah ke toko itu di daerah Jatinegara. Kini cabangnya banyak rupanya ada di Kalibaru, ada di Fatmawati.
Aku pilih ke Kalibaru yang dekat dari tempat kerja. Begitu sampai sana. Ternyata tidak lengkap. Hanya ada kuas. Umumnya yang dijual stationery dan kebutuhan cetak. Maklum di Kalibaru adalah daerah percetakan.
Langsung saja aku pergi ke toko Prapatan di Jatinegara. Sampai sana rupanya ada dua toko Prapatan. Aku masuk di toko pertama, hanya menjual alat tulis. Penjaga tokonya bilang yang jual alat lukis ada di toko Prapatan yang satu lagi. Jaraknya 50 meter dari toko pertama.
Oke aku putuskan jalan saja. Motor di parkir di toko pertama.
Begitu jalan agak jauh aku tidak ketemu juga toko Prapatan yang kedua. Dan kupikir ini aku jalan sudah hampir seratus lima puluh lebih. Aku tanya tukang parkir yang kujumpa.
"Wah, bapak terlewat. Itu tokonya yang di dekat pepohonan rimbun," kata tukang parkir itu sambil menunjukkan tangannya.
Wow! jauh juga ya? kataku
Jalan balik lagi aku. Eh, kok nggak ketemu juga!
aku tanya ke tukang stempel. Dia bilang, "Itu pak di sana yang dekat mobil putih"
Yah, terlewat lagi.
Aku balik lagi jalan.
"Ohhh, ini toh rupanya!"
Tokonya di dekat penjual soto. Tadi lewat sini aku hanya lihat warung soto ini. Rupanya tokonya agak masuk ke dalam. Parkirnya luas. Aku pikir ini pertokoan servis mobil.
Tulisan toko Prapatannya ada di atas bangunan toko (makanya aku tak membacanya), dibuat dari lampu digital. Di depan toko tidak ada tulisan tokonya.
Begitu aku masuk ke dalam. wow!sejuk. Aku ke lantai dua naik tangga, mengikuti kata penjaga toko. Alat-alat lukis di lantai dua, katanya.
Setelah jalan bolak-balik, masih harus naik tangga lagi. Waduhhh, ngos-ngosan. Keringat di wajah berjatuhan.
Mbak-mbak penjaganya dengan santai bilang, "pak, di belakang itu ada lift". Oh ada toh, kataku.
Benar-benar komplit alat lukisnya mulai dari cat air, cat minyak, kuas, kanvas dan lain-lain. Betah aku di sana.
Bisa jadi langganan nih, kalau aku sudah jadi pelukis profesional.
Mantap!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar