Adsense

Kamis, Agustus 27, 2015

Pak Tua Tutup Usia

Aku sering melihat dia tidur di teras masjid At Tuqo. Hanya beralaskan lembaran kardus. Plus di lapisi sajadah bekas. Setiap kali aku sampai di masjid, dia sedang asyik membaca koran sambil tiduran. Kupikir hebat juga dia, kegiatannya hanya baca koran, tidur dan shalat. Umur mungkin sekitar 60-an.

Tumben hari Jumat, 21 Agustus 2015. Ketika adzan Ashar berkumandang dia masih tidur. Saat hampir selesai adzan matanya terbuka lalu dia bangun dari posisi tidurnya, tapi  hanya duduk di tempat itu, matanya sayu. Pakaiannya kucel. Tatapan matanya kosong memandang jauh. Rambutnya awut-awutan. Hanya duduk diam. Dia tidak bergerak ke tempat wudhu. Lalu ketika iqamat dan jamaah bersiap hendak shalat. Eh, malah dia merebahkan tubuhnya lagi. Aku merasa, mungkin badannya sedang tidak sehat.

Beberapa bulan yang lalu sebelum hari Jumat itu, aku sempat berbincang sebentar dengan Pak Tua itu. Sehabis shalat Dhuhur aku ngobrol dengannya untuk mencari tahu siapa dia. Ternyata dia belum punya istri dan anak, meski sudah tua renta. Hm, kupikir dia sudah beristri dan paling tidak punya dua anak. Ternyata dugaanku salah besar.

Kok ada ya? Itu pertanyaan tololku menghadapi keadaan Pak Tua itu. Ya adalah, masak musti kalau sudah tua itu, berarti punya istri dan anak. Belum tentu, bro! Iya ya. Aku menduga mungkin dia frustasi dengan wanita. Artinya pernah dikecewakan, pernah putus cinta. Dan banyak lagi dugaan-dugaan yang tak pernah terjawab. Karena bincang-bincang siang itu, belum sampai jauh.

Dan kemarin siang Rabu, 26 Agustus aku tak melihat ada kardus dan sajadah bekas plus lembaran koran di dekat pintu masjid, seperti biasanya. Di tempat wudhu aku tanya seseorang jamaah yang biasa shalat di masjid itu.

"Pak, bapak yang biasa tidur di situ kemana?"

"Sudah pergi selamanya,"

"Meninggal, pak?" kataku untuk memastikan.

"Iya dia sudah meninggal beberapa hari yang lalu"

Terhenyak mendengar kabar berita itu
  Bibirku berucap"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun"

Selepas shalat Ashar aku pastikan kabar itu ke imam masjid.

"Betul, dia sudah meninggal,"  kata imam masjid.


Dari Imam masjid, aku mendapat kabar. Ternyata, pak Tua itu dari kalangan keluarga yang berada. Asalnya dari Sumatera Utara. Makanya dia diterbangkan ke daerahnya.


Wassalam,
SangPenging@T!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar