Adsense

Senin, Maret 31, 2014

Berjumpa

Berjumpa kerabat jauh, atau sobat kental yang sudah lama tak bersua, oh sungguh menyenangkan hati. Kita bisa saling menumpahkan rindu, berbincang ngalor-ngidul tentang apa saja. Sangat mengasyikkan!

Percakapan ketika perjumpaan itu, bisa di mulai dari kisah masa kecil, masa kuliah, masa pacaran bahkan hingga mimpi-mimpi besar kita di masa depan. Sebuah kenangan indah yang patut diangkat ke permukaan lagi. Tetapi kisah pahit getirnya kehidupan ini pun tak kalah serunya jika diperbincangkan di antara kita, yang sudah lama tak menyapa. Ternyata hidup ini indah, walau ada selingan episode penderitaan hidup.

Ya begitulah kehidupan, adakalanya kita di atas, di lain waktu kita di bawah. Dulu pernah kujumpa seorang kawan ketika dia sedang di atas, segalanya dia punya. Mobilnya baru (kredit). Dan dia traktir aku makan di restoran favoritnya dengan tarif menu harga selangit (menurutku). Tetapi bulan berganti bulan, tahun demi tahun terlewati, suatu ketika aku jumpa dia sedang terpuruk. Aku ikut prihatin. Walaupun keadaanku juga masih memprihatinkan. Meskipun ini patut kusyukuri.

Entah mengapa, beberapa hari belakangan ini hatiku dilanda ke-galau-an. Suatu ketika selepas Isya, sobat baruku (yang muda belia, mahasiswa UIN pasca sarjana) Munif namanya, memberikan solusi ringan, untuk mengusir kesedihan (galau) hati. Dia bilang, "coba baca surah Thaha, ayat 130, pak!"

Dengan gesit diambilnya Al Quran kecil yang selalu dibawanya di kantong saku bajunya. Kemudian dibacanya, lalu diterjemahkannya dengan lancar (walau Quran kecil itu tanpa terjemahan). Dia lancar berbahasa Arab (maklumlah sarjana sastra Arab dari IAIN Sunan Ampel, Surabaya). "Maka bersabarlah kamu (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa tenang."

Nah, itu pak artinya, makanya kita nggak usah galau, katanya sambil bola matanya menari lincah. Gaya bicaranya seperti mantan presiden Habibie. Tangannya bergerak lincah. Selalu bersemangat. Shalat sunnahnya banyak, baik sebelum maupun sesudah shalat wajib. Doanya berlimpah. Ketika dia melaksanakan shalat lima waktu, sering kuamatinya.

Aku jadi teringat bahwa ada sebaris kalimat tasbih yang ringan diucapkan, tetapi berat timbangan kebaikan (pahalanya) di sisi Allah Swt. Yaitu, "Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahil adzim...". Iya betul itu pak, kata Munif, langsung mengiyakan ucapanku itu. Haditsnya shohih lho.

Untuk membuktinya aku pun searching di Google. Dan kutemukan haditsnya, seperti ini bunyinya;

“Barangsiapa yang mengucapkan Subhanallah Wabihamdihi 100 x sehari , maka kesalahannya dihapuskan walau sebanyak buih di lautan“(HR. Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Dua kalimat yang ringan bagi lisan untuk mengucapkannya, berat ketika diletakkan di atas mizan (timbangan di akhirat), dan sangat dicintai oleh Dzat yang Maha Pengasih, yaitu subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim.

Terima kasih, Munif, Anda sudah memberi solusi atas ke-galau-an yang menimpaku beberapa hari belakangan ini. Dan ketika tulisan ini kuterbitkan, galau di hati sudah sirna, berkat tasbih yang kubaca. Ternyata tidak hanya "Badai Pasti Berlalu" seperti nyanyian Crisye. Tetapi "Galau pun Pasti Berlalu".

Betapa bermanfaatnya kita berjumpa dengan kawan, sahabat karib ataupun saudara dekat/jauh, yang sudah lama tak bertemu, yang bisa memberi solusi atas masalah yang kita hadapi.

Wassalam,
SangPenging@T!

Selasa, Maret 11, 2014

Ingak-ingak

Dulu pernah ada iklan televisi tentang pemilu di era reformasi sekitar tahun 1999 dan 2004 yang unik dan tidak mudah  aku lupakan. Iklan apakah itu? itulah iklan "ingak, ingak Ting!". Wanita tua berlogat menado mengucapkan kata "ingak, ingak" sambil mengerdipkan mata, lalu terdengar suara "ting!". Pemirsa supaya jangan lupa mencoblos (memberikan suaranya) dalam pemilu yang akan berlansung waktu itu.

Ingat ya, bukan salah ketik huruf "t" menjadi "k". Itu memang betul "ingak".

Sebentar lagi pemilu Caleg, tgl. 9 April 2014. Yuuk kita pilih Calon anggota Legeslatif yang sesuai dengan hati kita, yang mantap dan sreg di hati ini. Jangan golput!

Aku suka jengkel dengan mereka yang sok menganjurkan "golput!". Tetapi begitu pemerintahan yang sah terbentuk. Eh, gak tahunya dia yang paling getol menyuarakan kritik pedas. Mustinya yang gak milih (nyoblos) gak usah komentar. Lha, ente khan gak milih, ngapain koment. Toh, pemerintahan yang terbentuk itu bukan berdasarkan pilihan Anda. Jadi? plis deh, keep calm. Ok?

Ada yang berpegang teguh, dengan berteriak lantang "pilihan saya adalah dengan 'tidak memilih', titik!" Wah, kalau sudah punya prinsip seperti itu. Ya sudah. Aku lebih baik minggir. Menjauh darinya. Percuma, ngomong sampai berbusa-busa, berdebat dengannya tak berfaedah. Buang-buang waktu.

Yang pasti, tetap aku ingatkan. Jangan sia-siakan "suara Anda di Pemilu 2014". Setelah pileg, dilanjutkan dengan pilpres. Yuuk pilih presiden RI, yang Anda yakin bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan kita bersama, rakyat Indonesia.


Wassalam,
SangPenging@T!