Adsense

Sabtu, Februari 07, 2009

Filter Suara hati

Betapa senangnya hati ini kalau sudah disinari oleh Cahaya Ilahi. Hati menjadi tenang. Kecemasan pergi menjauh. Mau beraktivitas jadi semangat.
Tapi kalau Cahaya Ilahi tidak menyinari hati. Hufh, rasa was-was, ragu-ragu dan cemas terkadang suka menyergap hatiku. Heran juga. Tidak ada masalah, kok hati tiba-tiba punya perasaan seperti itu.

Aku telpon sahabat karibku, kukabarkan perasaan hati ini. Jawabnya cespleng (ampuh)! Kata sahabatku, "Pokoknya ingat Allah, mohonlah pertolongan kepada Allah Swt."

Aku jadi sadar. Mungkin saja salatku berarti belum begitu khusuk ya? Dan bukankah Allah sudah mengatakan dalam ayat 28 surah Ar Raad/13: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Sesudah membaca ayat tadi dan kemudian berzikir. Iman akan menjadi semakin kokoh. Hati jadi tidak gampang goyah. Terombang-ambing di antara kebimbangan. Galau dan gundah jadi sirna.

Wahai teman, yuuk kita perbanyak ingat Allah dengan sering berzikir. Bukankah salat juga dipenuhi oleh bacaan zikir. Makanya rajin salat lima waktu. Namun kalau sudah salat, hati belum juga tenang, bagaimana? O, berarti salatnya belum serius alias kurang khusuk. Kalau salatnya bagus, akan timbul perasaan maknyes (sejuk) di hati ini.

Akibat salat yang khusuk plus banyak melakukan amal sholeh lainnya. Nanti kita seakan-akan punya filter atau saringan batin yang sangat halus sekali. Sehingga kalau mau berbuat sesuatu, radar suara hati kita akan mengirimkan sinyal berupa bisikan halus yang insya Allah, akan menyelamatkan kita. 

Dan filter suara hati itu tergantung dari tingkat keimanan kita.

Ditingkat yang paling dasar bisikannya bisa berupa; "Allah melihat atau tidak?" Nah ini pertanyaan orang awam yang imannya standar. Orang kafir nggak mungkin di hatinya timbul pertanyaan semacam ini. Lha percaya tuhan aja tidak. Makanya ketika orang beriman berbuat sesuatu yang dilarang Allah, konon disaat itu dia sedang lemah imannya. Wallahu alam.

Kemudian setelah lolos dari pertanyaan pertama. Muncul pertanyaan dalam hati yang kedua; 
"Allah suka atau tidak?" Kalau tidak suka ya hentikan segera!

Dan kalau pertanyaan itu belum mampu menghentikan niat kita untuk berbuat jelek. Atau kita tetap malas untuk melakukan amal saleh. Selanjutnya suara hati akan langsung mengirimkan sinyal pertanyaan yang paling dahsyat. Yakni; "Allah ridho atau murka nih, dengan perbuatan saya ini?"

Kalau jawabnya terdengar lembut "Allah ridho dengan perbuatanmu" yaa take action now, jangan ditunda! Tapi kalau jawabannya terdengar keras"perbuatanmu ini akan mendatangkan murkanya Allah!" Nah segera tinggalkan jauh-jauh. Jangan sentuh. Apalagi mencobanya. Oke?

Semoga Allah Swt senantiasa membimbing kita agar teruss tetap berada di jalan yang diridai-Nya. Aamiin


Wassalam,
sangPenging@T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar