Adsense

Kamis, Mei 28, 2015

Dulu - Sekarang

Membandingkan. Ya betul orang senang sekali membanding-bandingkan. Apapun itu. Biasanya spontan saja perbandingan itu muncul di benak kepala kita. Betul?

"Ih, dulu dia orangnya baik banget loh, tapi sekarang kok gitu amat sih, pelitnya luarrr biasa!" begitu biasa kita dengar komentar dari mulut tetangga, teman atau kerabat. Atau bahkan mungkin dari mulut kita sendiri. Wow!

Dulu, aku hidup nikmat bersama orangtuaku dan adik-adikku. Bapakku pejabat, dan aku dibilang mereka "anak pejabat!". Bapakku rektor, aku pun dibilangnya "anak rektor!". Sementara di luar sana, ada yang dengan gagah atau mungkin agak sungkan bilang, "aku anak panglima!", "aku anak dubes" atau "aku anak presiden!". Kalau memang begitu, ya nggak papa-kan?

Sekarang, hmmm... aku bukan siapa-siapa. Paling tidak belum jadi siapa-siapa. Belum banyak orang yang mengenalku. Belum jadi orang yang populer. Jadi ustadz juga masih tergolong ustadz kelas teri. Memangnya ustadz itu sejenis makhluk air, apa? Hehehe.. Oh itu maksudku, aku masih baru sekedar menyampaikan ceramah, sebatas kultum. Belum berani ceramah Jumatan. Atau ceramah agama selama satu jam. Tapi jujur, aku suatu saat ingin banget bisa tampil dalam kutbah Jumat. Dan suatu waktu bisa tampil di panggung, dengan ribuan jamaah (ck, ck, ck... ngarep nih ye?), menyampaikan ceramah motivasi keagaamaan. Insha Allah.

Dulu, beberapa puluh tahun yang lalu aku masih anak-anak. Sekarang, aku sudah punya anak-anak.

Ada orang yang dulu, kaya raya. Sekarang? miskin tanpa daya. Atau sebaliknya, dulunya miskin banget. Dan sekarang, wow! kaya bro, bahkan tercatat sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia. Hmmm, tentu ini membuat kagum sekaligus bikin iri para saingannya. Betul?

Dulu, aku bingung kemana aku habiskan masa remajaku? Dan sekarang aku masih terus mencari dimana kesuksesanku berada?... Ada yang tahu?

Doaku dulu sampai sekarang ada yang tetap tidak berubah yaitu, semoga diampuni dosa-dosaku, dan kelak aku bisa masuk surga, bersama orang-orang yang takwa.Demikian juga doa untuk kedua orangtuaku, semoga Allah mengampuni dosa-dosa beliau dan memasukkannya Ayah dan Ibunda ke dalam surga-Nya. Amiin.

Dulu dan sekarang, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik. Agar aku tidak jadi manusia yang merugi, kelak di kemudian hari. Titik.

Semoga Allah Swt. senantiasa membimbingku untuk terus dan tetap melangkah di jalan yang diridhoi-Nya.

Wassalam,
SangPenging@T!

Sabtu, Mei 16, 2015

Menanti

Aku tetap berada di sini. Di kamar ini. Sepi. Hanya detik jam yang terdengar. Dan ketukan bilah-bilah keyboard komputer kesayanganku. Tuk, tuk.. tuk. Di temani sepi aku mengetik. Ya blogspot ini. Ya novel, ya ya ya.

Menulis dan menanti. Menulis apa pun yang bisa kutulis. Dan menanti bukuku terbit. Entah kapan? Menanti jelas pekerjaan yang membosankan. Aku merasa dengan buku itu, aku bisa membahagiakan orang-orang yang kucintai. Istri dan anak-anakku.

Ah memang baru bisa merasa, paling tidak sampai detik ini. Karena apa? karena aku belum tahu juga kapan bisa terbit bukuku. Oh...

Perjalanan yang kutempuh seakan masih jauh dan panjang. Tapi umur tak bisa ditipu, dimanipulasi. Apalagi dikurangi. Aku hanya bisa mengira-ira. Mengira-ira apa? Mengira-ira di umur berapa aku bisa sukses.

Aku betul-betul iri menatap mereka yang masih muda sudah sukses. Dulu waktu kumuda, suksesku entah kemana, dimana. Aku terlalu sibuk menunda-nunda.

Kini aku harus mengejar dengan lari sekencang-kencang. Mengejar dan mencari kesuksesan itu!

Wassalam,
SangPenging@T!

Senin, Mei 04, 2015

Shalat Tapi Tidur. ( Zzzz...zz...z)

Pernah aku tulis di salah satu artikel di blogspotku ini, seseorang yang membuatku naik pitam. Dan aku nyaris baku hantam dengannya, kalau saja aku tidak menekan jauh ke dalam segala nafsu berkelahiku.

Subuh tadi aku bersebelahan dengannya. Sudah sering kuamati, kalau dia shalat, kerap tidur ayam dalam shalatnya. Nah tadi dia sempat tertidur rupanya. Sambil shalat, kudengar dia menceracau (ngigau!).

Dan ketika tahiyat, dia sepertinya terlelap. Sehingga dia tidak sempat menggerakkan jari telunjuknya. Tahu-tahu ikutan "Salaam" saja. Masya Allah...

Seperti inikah orangnya yang dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya; "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya," (QS Al Maaun/107:4-5).

Ah, untuk masalah itu jelas hanya Allah-lah yang tahu. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari perilaku shalat semacam dia.

Selepas subuh dia jadi trending topic, (padahal cuma aku dan dua bapak2, jadi aku pikir tak tepatlah dijadikan sebagai trending topic hehehe...).

Pak Bandi bertanya, "Tadi perasaan ada yang ngigau waktu shalat?"

"Itu pak fulan,.."jawab pak Matsani.

"Oh si Tomi tho" tegas pak Bandi.

Aku penasaran, tanya sama pak Bandi kenapa namanya Tomi. Setahuku bukan itu nama dia.

"Tomi, masak kagak tahu itu tu Topi Miring!" katanya.

"Ooo... itu tho."

Aku paham kini. mungkin karena dia hobi minum "Topi Miring" yang memabukkan itu. Jadi disebut pak Tomi. Ono-ono wae!

Wassalam,
SangPengingat

Jumat, Mei 01, 2015

1 Mei 2015

Hari ini Jumat. Tadi malam aku pulang habis Isya. Badan terasa lelah. Jalanan padata luar biasa. mulai dari TB Simatupang hingga ke rumah. Hampir setengah enam aku dan munif keluar dari kantor penerbit itu.

Kulirik jam, hmm waktu jarak tempuhnya dua jam, sampai rumah. Menjumpai beberapa titik kemacetan sepanjang jalan. Panas. Yang paling aku benci, ada motor berasap, dan bau olinya bikin pusing kepala.

Tidak seperti biasa aku tidak baca Yasinan tadi malam, terlalu lelah. Tetapi tadi pagi selepas subuh aku baca al Kahfi. hingga selesai. Plong rasanya.

Bulan ini adalah bulan ulangtahunku. Aku sedang menanti kejutan. Semoga ada di hari ulang tahunku.

Usiaku tahun ini berarti mencapi 53 tahun. WOW! aku sudah tua?... ah kok perasaan baru kemarin deh lulus dari TK. Ternyata oh ternyata hidup ini amat ringkas brO!

Aku berharap dan terus berdoa kepada Allah Swt., semoga langkah-langkah kakiku tetap di jalan yang di ridhoi-Nya.

Wassalam,
SangPenging@T!