Adsense

Senin, Desember 31, 2012

Kita Sedang Berperan Dalam "Film Kehidupan"

Hari Minggu, 30 Desember 2012, aku bersama keluarga selepas magrib, asyik menikmati film "Habibie & Ainun". Sebuah film kisah nyata tentang perjalanan karir dan kisah cinta Pak Habibie, mantan Presiden RI ke-3 dan Ibu Ainun, istri tercintanya.

Sebuah film yang menggambarkan perjuangan hidup, dan kegigihan putra Indonesia di negeri Jerman. Dan kisah cintanya dengan gadis idaman hatinya. Mengharukan sekaligus inspiratif. 

Aku meneteskan airmata, ketika menyaksikan pak Habibie menangis melihat proyek pesawatnya "terhenti". Membanggakan, sekaligus ada yang menghinakan. Tragis! Mataku pun basah tatkala melihat pak Habibie menangis dan berdoa disaat-saat terakhir bu Ainun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Tak melulu tangis, ada juga adegan yang menggelikan. Aku tertawa melihat mimik pak Habibie. Menghadapi masalah, jawabannya ringan "It's Ok!". Begitulah kehidupan kita dunia, tawa dan tangis saling mewarnai silih berganti . Tetapi nanti di akhirat senyum dan tawa hanya milik penduduk surga. Jeritan lolongan kesakitan dan isak tangis berkepanjangan tiada akhir adalah warna kelam penduduk nerakA!

Hikmah yang bisa kutarik dari film itu sangat menggugahku. Menghentakkan kesadaranku. Ternyata aku belum segigih Habibie dalam menjalani hidup ini. Belum bisa membahagiakan keluargaku, sepenuh hati. Ah, semoga masih ada waktu.

Wahai kawan, hidup ini amat pendek. Yang bikin panjang itu, hanya angan-angan kita. Penundaan itu bagaikan membangun dinding yang akan membelenggu kesuksesan. Menunda berbuat baik adalah wujud nyata kemalasan dan kebekuan berpikir.

Ketika kegigihan (perjuangan) kita belum berbuah kesuksesan, biasanya cemoohan yang kita terima. Tetaplah terus berusaha, jangan terkecoh oleh ocehan-ocehan yang tidak membangun semangat.

Sadarilah setitik pikiran yang bermanfaat, selangkah kaki yang berfaedah tentu dihitung rinci oleh Yang Maha Melihat, Allah Swt. Dan satu gerakan jari telunjuk kanan ketika kita shalat adalah sebagai saksi atas keyakinan kita bahwa tiada Tuhan selain Allah. Sekaligus mudah-mudahan menjadi bukti, bahwa kita muslim yang taat. Semua itu akan terekam detil dalam "film dokumenter" kisah hidup kita. Yang akan kita tonton dengan seksama,  di "bioskop" di alam akhirat nanti.

Bagaimanakah reaksi ketika kita menonton kisah nyata "Film Kehidupan" kita, ketika diputar di hadapan pengadilan akhirat? Banggakah dengan pahala kita? Atau merasa sangat malu atas dosa-dosa kita yang bertumpuk-tumpuk tanpa sedikitpun menyisakan pahala? Oh, betapa ruginya hidup tanpa iman, amal dan ilmu.

Mumpung masih ada peran yang bisa kita mainkan, yuuk kita berperan sebagai muslim yang taat, yang takwa. Peran yang dihayati dalam hati, yang sesungguh-sungguhnya. Bukan peran basa-basi. Ingat! Allah Maha Tahu, mana peran yang pura-pura, mana peran yang dibuat-buat! Shaleh itu tidak hanya di depan pak Lurah, di depan mertua. Di depan khalayak!

Tanpa ada seorang manusia pun yang melihat, itulah saat-saat yang sesungguhnya dan seharusnya kita bisa merasakan ditatap oleh Allah, Yang Maha Melihat. Shalat itu harus, mau dilihat orang terdekat atau tidak. Bersedekah itu jangan tunggu dilihat pers!

Wassalam,
SangPenging@T!

Kamis, Desember 27, 2012

Berapa Skor Hari Ini?

Hari ini? bukan yang kemarin, atau minggu lalu? Bukan! Ya, betul berapa skor hari ini. Oh ya, apakah ada pertandingan setiap hari. Bukankah pertandingan sepakbola itu biasanya setiap akhir pekan. Atau kalaupun ada pertandingan setiap hari itu, biasanya jika ada Olimpiade dunia, atau SeaGames. Jadi mana ada skor pertandingan diluar yang telah dijadwalkan itu.

Yang kumaksud bukan skor pertandingan biasa. Ini pertandingan istimewa. Berlangsung setiap hari, bahkan bisa setiap saat. Musuhnya selalu ada di setiap waktu, bahkan disetiap detik. Tidak musti menunggu akhir pekan, baru kita bisa menemukan lawan tandingnya.

Mau tahu pertandingan apa? dan musuhnya siapa? Bagus! itu menunjukkan perhatian Anda terhadap "skor hari ini" cukup besar. Nama pertandingannya adalah "PERTANDINGAN MELAWAN HAWA NAFSU!". Dan musuh utamanya adalah Setan!

Ambil contoh, tentang shalat. Kalau shalat berjamaah di masjid nilainya 10, kalau shalat di rumah nilainya 1(satu). Nilai ini khusus dibuat untuk tulisan ini, tidak berhubungan dengan nilai pahala ya. Sebab nilai pahala itu adalah hak mutlak Allah Swt, yang berhak memberikan.

Dalam shalat saja kita bertanding melawan "setan kemalasan". Artinya kita melawan setan yang mengajak kita untuk malas (jangan/tidak) shalat. Baik shalat di rumah, apalagi berjamaah di masjid. Sebab setan tahu nilai pahalanya shalat di masjid gede banget. Makanya setan iri sekali dengan pahala yang akan didapatkan oleh manusia yang rajin shalat berjamaah di masjid.

Jadi kalau Anda tidak shalat lima waktu dalam sehari, maka kedudukan "skor"/nilai Anda hari ini melawan setan adalah 0 : 5 / ( KoSong ; LiMa )!. Itu artinya Anda kalah telak melawan setan.

Dan apabila Anda hari ini mengerjakan shalat Magrib saja, maka skornya adalah 1 : 4. Setan masih menang, Bung!

Namun jika Anda bisa shalat lima waktu di masjid, full dalam sehari, maka skor Anda melawan setan adalah LIMA PULUH, sedangkan setan KOSONG nilainya! Itu artinya Anda menang telak bertanding melawan setan keparat! Dan setan akan misuhi (memaki-maki) Anda habis-habisan.

Apakah bisa shalat berjamaah di masjid, setiap hari kerja. Ini tentu saja berat. Dan hampir mustahil. Kecuali Anda pemilik usahanya, sehingga bisa bebas shalat tak terikat jam kerja. Atau Anda punya kedudukan sebagai mandor atau boss di perusahaan itu. Yang memungkinkan Anda bisa bebas seenak udhele dewek, mau shalat di masjid atau di kantor. Apalagi ada masjid di dekat kantor. Ya, bagi para pekerja kantoran/buruh, tentu bisalah shalat lima waktu di masjid, jika hari libur. Itupun kalau Anda tidak malas, ya?

Terus terang hari ini, Kamis 27 desember, aku merasa kalah melawan setan.Karena tidak tahajud dan shalat subuh di masjid. Disebabkan keasyikan tidur, dan terlena atas bujukan setan agar menunda-nunda untuk bangun shalat tahajud. Akibatnya adzan shalat subuh pun tak terdengar. Untunglah masih bisa shalat subuh berjamaah bersama istri dan anak di rumah.

Nah, berapa skor Anda hari ini, dalam ibadah shalat? Silahkan hitung sendiri.
Selamat bertanding. Dan semoga Anda selalu menang!

Wassalam,
SangPengin@T!