Adsense

Minggu, Mei 22, 2011

Sang Pengingat!

Jarang ada manusia yang tak pernah lalai. Lupa dibilang jamak. Sebab manusia gudangnya lupa. Sejak bangun tidur di pagi hari hingga berangkat tidur di malam hari, ada saja yang terlupa. Mulai dari lupa gosok gigi sampai lupa bayar hutang. Apalagi kalau umur mulai tinggi, manusia tua akrab dengan sebutan pikun.

Ketika masa sekolah, kita sering disuruh guru menghafal suatu rumus, istilah atau apapun yang berkaitan dengan pelajaran. Yang hafalannya pas betul dengan teks maka mendapat nilai tinggi. Yang tidak pandai menghafal dapat nilai buruk. Ganjarannya tak naik kelas. Beruntunglah yang punya otak encer. Yang otaknya pas-pasan, duduk di bangku paling belakang. Menerima nasib menjadi kasta terendah.

Menghafal atau mengingat itu penting. Saya baru menyadarinya belakangan ini. Karena apa? Orang banyak terkesima ketika mendengar seorang pembicara, ustadz atau guru yang ilmu pengetahuannya luas. Misalkan, dia bisa menjelaskan secara detil tentang sejarah perjuangan Nabi. Atau menerangkan sebuah teori yang rumit dengan bahasa yang sederhana. Hal itu bisa dilakukannya karena daya ingatnya yang baik.

Menghafal adalah kegiatan otak. Semakin sering otak dipakai untuk menghafal dan berfikir, otak akan semakin cerdas. Ibarat pisau bila rajin diasah maka akan semakin tajam. Murid yang malas menghafal dan berpikir maka ia akan mengandalkan contekan baik dari kertas mau pun dari teman.

Mengapa saya baru menyadarinya sekarang? Karena saya dulu ketika sekolah tidak gemar menghafal tapi suka menggambar. Akibatnya nilai pelajaran yang berkaitan dengan hafalan sangat buruk. Dan kini tidak boleh terulang untuk kedua kalinya. Lho, memang setelah selesai sekolah/kuliah masih ada yang harus dihafal atau diingat? Jelas masih ada dan banyak! Terutama yang berprofesi sebagai guru, dosen, ustadz. Pelajaran akan asyik diterima oleh murid/jamaah jika guru/ustadz menerangkan suatu teori atau persoalan dengan gamblang tanpa sering melihat buku teks.

Nah, karena manusia sering lupa, apalagi yang berkaitan dengan urusan agama Islam yang dipeluknya, tentulah sangat menarik untuk mengingatkannya. Mengingatkan manusia agar menjadi orang islam yang kaffah (beriman seutuhnya), memang tidak gampang. Ingatkan manusia tentang iman Islamnya, ibadahnya, akhlaknya, tentang fikih Islam, firman-firmanNya, serta hadits Rasullullah.

Kebetulan ilmu yang saya dalami adalah bidang desain komunikasi visual. Dengan demikian ilmu tersebut akan saya coba jalinkan dengan Al Quran dan hadits. Fokus perhatiannya adalah mengingatkan terutama tentang adanya surga dan neraka. Sebab manusia yang hidup di zaman modern ini tak jarang sering mengabaikan kehidupan akhirat. Padahal itu penting. Hidup di dunia bukankah hanya sebentar? Kehidupan akhirat itu abadi, selamanya.

Oleh karena itu disini saya ingin mencoba profesi baru (kalau boleh dikatakan sebagai profesi) menjadi "sang pengingat". Semoga kiranya Allah meridhoi usaha saya ini. Dan senantiasa memberikan petunjuk agar kita selalu berada di jalan yang lurus. Dijauhkan dari siksa api neraka dan digolongkan menjadi ahli surga. Amin.


Tulisan ini pernah aku muat di facebook-ku// pada kamis, 23 September 2010